Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswa Unair Ciptakan Pendeteksi Siklus Baterai Kendaraan Listrik Menggunakan AI dan IoT

Kompas.com, 20 Juni 2025, 12:25 WIB
Azwa Safrina,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Mahasiswa Universitas Airlangga (Unair) Surabaya mengembangkan proyek inovatif bernama REVOLT, yang bertujuan mengoptimalkan siklus hidup baterai kendaraan listrik (electric vehicle/EV).

Penelitian ini berlangsung sepanjang tahun 2025 dan menjadi bagian dari kontribusi terhadap sustainable development goals (SDGs), khususnya dalam isu lingkungan dan energi bersih.

Tiga mahasiswa dari Program Studi Teknik Industri Unair, yaitu Nadia Salsabila Chansa, Rahma Ayu Kusuma Wardani, dan Christofanny Nathaniela Naibaho, tergabung dalam tim riset Electric Vehicle on Study (EVOS).

Mereka menggabungkan teknologi Internet of Things (IoT) dan kecerdasan buatan (AI) untuk mendeteksi, menganalisis, dan mengelola kondisi baterai bekas kendaraan listrik.

Baca juga: Viral di Medsos, Gambar AI Realistis yang Dibuat dengan Gemini, Ini Caranya

Sistem yang mereka rancang menggunakan sensor suhu, arus, dan tegangan yang terhubung ke mikrokontroler, yang mengirimkan data secara real-time ke platform cloud.

“Dengan dukungan AI, data yang masuk diproses untuk mendeteksi anomali, menilai kesehatan baterai, dan memprediksi kegagalan fungsi."

"Ini memungkinkan baterai digunakan kembali secara efisien tanpa risiko kerusakan mendadak,” ujar Nadia, ketua tim, pada Kamis (19/6/2025).

Tim EVOS tidak hanya fokus pada teknologi, tetapi juga memperkenalkan konsep sharing economy dalam pemanfaatan baterai bekas.

“Kami ingin menciptakan ekosistem yang berkelanjutan, di mana baterai yang sudah tidak terpakai dapat memiliki fungsi baru melalui sistem sewa berbasis platform digital,” kata Rahma.

Melalui platform ini, baterai hasil remanufaktur akan disewakan kembali kepada pengguna lain, sehingga mengurangi kebutuhan produksi baterai baru.

Baca juga: Adu Foto AI Buatan ChatGPT dan Google Gemini, Mana Lebih Realistis?

Berdasarkan hasil pengujian, Rahma menuturkan bahwa baterai bekas yang telah direkondisi mampu mencapai kapasitas hingga 4.940 mAh dan tetap stabil digunakan untuk jarak tempuh hingga 50 Km.

“Proses rekondisi ini bukan hanya memperpanjang siklus hidup baterai, tetapi juga secara signifikan menekan biaya lingkungan akibat limbah elektronik,” ujarnya.

Proyek REVOLT membuktikan bahwa inovasi berbasis data dan teknologi dapat menjadi solusi konkret untuk tantangan lingkungan saat ini.

Di tengah peningkatan penggunaan kendaraan listrik, pendekatan ini membuka jalan bagi sistem ekonomi sirkular yang efisien dan ramah lingkungan.

“Dengan mengintegrasikan teknologi pintar dan pendekatan kolaboratif seperti sharing economy, kami ingin menciptakan sistem yang bukan hanya efisien, tetapi juga inklusif dan berorientasi masa depan,” tutur Christofanny.

Baca juga: AI Google Veo 3 Tersedia di Canva, Bikin Video Sinematik Kilat!

Ia berharap riset ini dapat menjadi blueprint untuk pengembangan industri baterai berkelanjutan di Indonesia.

“Semoga melalui riset ini dapat digunakan sebagai blueprint untuk pengembangan industri baterai pada kendaraan di masa depan,” pungkasnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Wisatawan Lansia Dipungli 'Uang Pengawalan' Rp 150.000 di Bangsring Banyuwangi, Sempat Ketakutan
Wisatawan Lansia Dipungli "Uang Pengawalan" Rp 150.000 di Bangsring Banyuwangi, Sempat Ketakutan
Surabaya
M Zaki Ubaidillah, Pemain Muda Asal Madura Raih Perak SEA Games, Sang Ayah Doakan Jadi Juara Dunia
M Zaki Ubaidillah, Pemain Muda Asal Madura Raih Perak SEA Games, Sang Ayah Doakan Jadi Juara Dunia
Surabaya
Kesaksian Tour Leader di Bangsring Banyuwangi: Pelaku Ancam, Jika Tak Bayar, Bus Tak Bisa ke Luar
Kesaksian Tour Leader di Bangsring Banyuwangi: Pelaku Ancam, Jika Tak Bayar, Bus Tak Bisa ke Luar
Surabaya
Sebagian Rombongan Wisata Korban Pemalakan di Bangsring Underwater Banyuwangi Ternyata Lansia
Sebagian Rombongan Wisata Korban Pemalakan di Bangsring Underwater Banyuwangi Ternyata Lansia
Surabaya
Banjir Genangi Jalan Pantura Baluran Situbondo, Arus Lalu Lintas Melambat
Banjir Genangi Jalan Pantura Baluran Situbondo, Arus Lalu Lintas Melambat
Surabaya
Rombongan Wisatawan Disandera dan Dipalak Rp 150.000, Pemkab Banyuwangi: Pelaku Bukan Pengelola Resmi
Rombongan Wisatawan Disandera dan Dipalak Rp 150.000, Pemkab Banyuwangi: Pelaku Bukan Pengelola Resmi
Surabaya
Pelaku Pungli 'Uang Pengawalan' Bus Wisata di Banyuwangi Dikenai Sanksi Wajib Lapor
Pelaku Pungli "Uang Pengawalan" Bus Wisata di Banyuwangi Dikenai Sanksi Wajib Lapor
Surabaya
Ditangkap Polisi, 2 Pelaku Pungli Bus Pariwisata di Banyuwangi Minta Maaf
Ditangkap Polisi, 2 Pelaku Pungli Bus Pariwisata di Banyuwangi Minta Maaf
Surabaya
Polisi Ciduk 2 Penyandera Bus Wisata di Banyuwangi, Pengakuan Pelaku: Beli Sembako untuk Warga
Polisi Ciduk 2 Penyandera Bus Wisata di Banyuwangi, Pengakuan Pelaku: Beli Sembako untuk Warga
Surabaya
Bus Pariwisata di Banyuwangi Ditahan Preman karena Tak Bayar 'Uang Pengawalan', Penyandera Ditangkap
Bus Pariwisata di Banyuwangi Ditahan Preman karena Tak Bayar "Uang Pengawalan", Penyandera Ditangkap
Surabaya
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Surabaya
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Surabaya
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Surabaya
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Surabaya
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau