Dia bersama keenam warga lainnya beserta RT sudah pernah melakukan diskusi dan ternyata diketahui pihak developer belum melakukan pelunasan pembayaran dengan pemilik tanah.
Namun, kini pihak pengembang sangat sulit dihubungi dan selalu berusaha menghindar.
“Saya pernah datangi rumahnya, saya ketemu sama istrinya tapi katanya orangnya (pihak pengembang) itu sudah enggaknpernah pulang ke rumah, enggak tahu ke mana,” ucapnya.
Baca juga: Armuji Terima Aduan Warga dan Janji Sidak, Ada Kasus Pertanahan serta Sengketa Rumah
Menanggapi hal tersebut, Cak Ji pun menyarankan untuk para korban melaporkan hal tersebut terlebih dahulu kepada kelurahan.
“Sekarang sampeyan (Anda) buat laporan dulu saja ke kelurahan bersama enam orang korban yang lain,” kata Cak Ji.
Tak ketinggalan, seorang perempuan yang mengaku telah menjadi korban lain dalam kasus penipuan rumah cessie oleh pemilik PT SGMM seharga Rp 495 juta sejak tiga bulan yang lalu.
“Saya cuma dijanjikan rumah di daerah Pandugo, katanya harus pelunasan rumah dulu setelah 3 bulan baru dikasihkan (diberikan) rumahnya. Saya lihat rumahnya ada, saya tanya pemilik rumahnya benar katanya rumahnya masih dilelang, tapi sampai sekarang pemiliknya masih menempati rumah itu,” katanya.
Armuji pun langsung mengajak perempuan tersebut untuk melakukan mediasi di Rumah Dinas Wakil Bupati (Wabup) Sidoarjo Mimik Idayana pukul 11.00 WIB.
“Nanti datang langsung aja di Rumah Dinas Wabup Sidoarjo, jam 11.00 WIB di dekat Masjid Agung Sidoarjo,” kata Cak Ji.
Kegiatan di Rumah Aspirasi ini merupakan upaya pemerintah kota untuk mendekatkan diri dengan warga dan menyelesaikan permasalahan secara langsung.
Cak Armuji menunjukkan komitmennya untuk mendengarkan dan menindaklanjuti keluhan warga demi meningkatkan kualitas pelayanan publik di Surabaya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang