Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Surabaya yang Laporkan Penipuan Rumah ke Armuji Bertambah

Kompas.com, 17 Juni 2025, 10:35 WIB
Azwa Safrina,
Icha Rastika

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Sejak mencuatnya kasus dugaan penipuan rumah oleh PT Surya Gemilang Multindo, semakin banyak korban yang melaporkan kasus serupa kepada Wakil Wali Kota Surabaya Armuji di Rumah Aspirasi pada Selasa (17/6/2025).

Sejak pukul 08.00 WIB, masyarakat sudah mengantre menunggu giliran untuk masuk menyampaikan aspirasi di Jalan Wali Kota Mustajab Nomor 78, Kota Surabaya kepada Cak Ji.

Seperti halnya Paragrita asal Bulak Cimpat Barat, Surabaya yang mengaku telah ditipu jual-beli rumah oleh PT SIR.

Baca juga: Korban Bertambah, Armuji Bersama Wakil Bupati Sidoarjo Mediasi Lanjutan Dugaan Penipuan Rumah

Dia dijanjikan rumahnya diserahkan tiga bulan setelah pembayaran, tetapi hingga setahun lebih pihak perusahaan tidak menempati janji tersebut.

Hal yang sama juga diungkapkan Sagriyah, warga Tambak Mayor, Surabaya.

Ia mengaku telah melakukan pembelian rumah cessie di daerah Balongsari, Surabaya dengan PT BP.

“Pihak perusahaan bilang akan dikembalikan uang saya karena sudah ditebus sama pemiliknya, tapi sampai sudah sekitar 2 tahun kurang, uang saya belum dikembalikan, bulan Mei saya tagih lagi enggak dikasih cuma janji-janji saja,” ungkapnya kepada Cak Ji.

Sagriyah telah membayar Rp 520 juta dari harga rumah Rp 620 juta sejak Desember 2023.

“Kasus ini sama dengan Bapak (Paragrita) ini, owner-nya sama tapi PT nya beda, kalau Pak Paragrita alamat perusahaannya ada di dekat Bandara Juanda, tapi kalau saya (alamat perusahaan) pindah di North West, Citraland,” ujarnya.

Baca juga: Armuji Sidak ke Rumah Warga Terdampak Akibat Pembangunan Pabrik di Surabaya

Ada pula korban lain, Paramita, warga Rungkut Asri yang ditipu pembelian rumah cessie oleh Desi Nuryanti dari PT BP seharga Rp 300 juta.

“Uang saya sudah masuk Rp 300 juta, pihak perusahaan baru mengembalikan Rp 80 juta, sisanya terus-menerus diulur, enggak ditepati janjinya,” katanya.

Cak Ji pun meminta para korban untuk berkumpul dan membuat satu grup sebelum nantinya dilakukan inspeksi mendadak (sidak).

“Gini aja, sampeyan (Anda) kumpulkan korban yang lain, bikin grup, nanti baru kita sidak ke sana,” kata Cak Ji.

Baca juga: Ke Armuji, Warga Surabaya Adukan PHK Sepihak Universitas, Sebut Korbannya sampai Meninggal dan Sakit

Sementara itu, Budi, salah seorang perwakilan dari 6 orang korban mengaku sudah membeli rumah di Medokan Ayu dengan PT CDD, tetapi ternyata kini tanahnya bersengketa dengan pihak pengembang.

“Saya sudah bayar seharga Rp 370 juta dari Rp 400 juta masih di tahap pelunasan, rumahnya ada, sudah ditempati anak saya. Tapi, tanahnya itu masih sengketa dengan pihak developer yang mana dia mau mecah surat tanah itu menjadi 6 bagian, nah ini sampai sekarang masih belum diselesaikan,” tutur Budi.

Dia bersama keenam warga lainnya beserta RT sudah pernah melakukan diskusi dan ternyata diketahui pihak developer belum melakukan pelunasan pembayaran dengan pemilik tanah.

Namun, kini pihak pengembang sangat sulit dihubungi dan selalu berusaha menghindar.

“Saya pernah datangi rumahnya, saya ketemu sama istrinya tapi katanya orangnya (pihak pengembang) itu sudah enggaknpernah pulang ke rumah, enggak tahu ke mana,” ucapnya.

Baca juga: Armuji Terima Aduan Warga dan Janji Sidak, Ada Kasus Pertanahan serta Sengketa Rumah

Menanggapi hal tersebut, Cak Ji pun menyarankan untuk para korban melaporkan hal tersebut terlebih dahulu kepada kelurahan.

“Sekarang sampeyan (Anda) buat laporan dulu saja ke kelurahan bersama enam orang korban yang lain,” kata Cak Ji.

Tak ketinggalan, seorang perempuan yang mengaku telah menjadi korban lain dalam kasus penipuan rumah cessie oleh pemilik PT SGMM seharga Rp 495 juta sejak tiga bulan yang lalu.

“Saya cuma dijanjikan rumah di daerah Pandugo, katanya harus pelunasan rumah dulu setelah 3 bulan baru dikasihkan (diberikan) rumahnya. Saya lihat rumahnya ada, saya tanya pemilik rumahnya benar katanya rumahnya masih dilelang, tapi sampai sekarang pemiliknya masih menempati rumah itu,” katanya.

Armuji pun langsung mengajak perempuan tersebut untuk melakukan mediasi di Rumah Dinas Wakil Bupati (Wabup) Sidoarjo Mimik Idayana pukul 11.00 WIB.

“Nanti datang langsung aja di Rumah Dinas Wabup Sidoarjo, jam 11.00 WIB di dekat Masjid Agung Sidoarjo,” kata Cak Ji.

Kegiatan di Rumah Aspirasi ini merupakan upaya pemerintah kota untuk mendekatkan diri dengan warga dan menyelesaikan permasalahan secara langsung.

Cak Armuji menunjukkan komitmennya untuk mendengarkan dan menindaklanjuti keluhan warga demi meningkatkan kualitas pelayanan publik di Surabaya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar yang Curi Perhiasan Emas Bergaji Rp 3 Juta Lebih
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar yang Curi Perhiasan Emas Bergaji Rp 3 Juta Lebih
Surabaya
Syukur Aziz Jalani Hidup dengan Upah Rp 1.300 per Barang sebagai Kurir Paket
Syukur Aziz Jalani Hidup dengan Upah Rp 1.300 per Barang sebagai Kurir Paket
Surabaya
Hujan Deras, Tanah Longsor Timpa Rumah Warga di Madiun
Hujan Deras, Tanah Longsor Timpa Rumah Warga di Madiun
Surabaya
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar Jual Emas Curian untuk Beli Ponsel dan Cincin
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar Jual Emas Curian untuk Beli Ponsel dan Cincin
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau