LUMAJANG, KOMPAS.com - Direktur Utama Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Semeru, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, tiba-tiba mengundurkan diri.
Hal ini disampaikan oleh Bupati Lumajang Indah Amperawati di Kantor Bupati Lumajang.
Dalam pemaparannya, Indah menjelaskan, saat ini ada 3 direksi badan usaha milik daerah (BUMD) di Kabupaten Lumajang, yang mengajukan permohonan pengunduran diri.
Baca juga: Viral, Siswi di Lumajang Kejar Pria Bermotor yang Diduga Lecehkan Wanita
Selain Direktur Perumda Semeru Mochamad Bahrul Wahid, ada dua direksi lain dari Perusahaan Umum Daerah Air Minum (Perumdam) Tirta Mahameru yang mengundurkan diri.
Dua direksi ini adalah Achmad Arifulin Nuha yang menjabat sebagai Direktur Utama dan Khoirul Anam selaku Direktur Keuangan.
Namun, dari ketiga direksi yang mengajukan permohonan pengunduran diri ini, yang disetujui bupati hanya Arifulin.
Sedangkan, dua nama lainnya belum dikabulkan.
Baca juga: Pemkab Lumajang Minta Jukir Liar Bagi Hasil dengan Pemerintah
Khoirul Anam, saat ini malah ditunjuk sebagai pelaksana tugas (Plt) Dirut Perumdam Tirta Mahameru.
Khusus Bahrul, Indah menjelaskan alasan belum menyetujui permohonan pengunduran dirinya lantaran saat ini Perumda Semeru masih dalam proses audit oleh Inspektorat karena bangkrut.
"Jadi ada 3 direksi yang mengundurkan diri, 2 dari PDAM, 1 di Perumda Semeru. Yang Perumda belum saya setujui karena masih proses audit keuangan oleh inspektorat karena perusahaannya bangkrut," kata Indah di Lumajang, Senin (16/6/2025).
Baca juga: Truk Oleng di Lumajang Viral di Media Sosial dan Diamankan, Sopir Kabur
Inspektur Inspektorat Lumajang Ahmad Taufik Hidayat membenarkan, pihaknya tengah melakukan pemeriksaan Perumda Semeru dalam rangka menindaklanjuti surat pengunduran diri direksi.
Menurutnya, hasil pemeriksaan keuangan Perumda Semeru ditargetkan akan selesai pada akhir Juni 2025.
Laporan keuangan yang dimaksud, adalah neraca bisnis perusahaan dalam 3 bulan terakhir. Termasuk, laporan keuangan pada periode 2024.
Dia usahakan akhir bulan ini selesai dan muncul laporan hasil pemeriksaan.
"Setelah itu keluar, nanti bupati akan mempelajari terlebih dahulu apa yang menjadi kelemahan dan seterusnya. Baru setelah itu diteruskan ke persetujuan dan dilakukan pemberhentian," kata Taufik.
Baca juga: Cerita Rayyan, Siswa SD di Lumajang yang Berkurban Kambing Ternaknya Sendiri
Sebagai informasi, Mochamad Bahrul Wahid diangkat sebagai Direktur Utama pada September 2023.
Sejatinya, jabatan Bahrul baru berakhir pada September 2028.
Namun, dua bulan sejak Bupati Lumajang Indah Amperawati dan Wakil Bupati Lumajang Yudha Adji Kusuma dilantik ia malah mengajukan surat pengunduran diri.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang