SURABAYA, KOMPAS.com - Seorang juru parkir (jukir) resmi di salah satu supermarket di Surabaya mengungkapkan bahwa ia mengalami intimidasi dari jukir liar.
Hal ini terjadi di tengah upaya Pemerintah Kota Surabaya menertibkan keberadaan jukir liar yang selama ini meresahkan konsumen.
Pemerintah Kota Surabaya telah menyegel puluhan supermarket yang tidak menyediakan lahan parkir yang memadai dan jukir resmi.
Jukir resmi, yang mengenakan rompi khusus berlogo perusahaan supermarket, tidak memungut biaya retribusi dari konsumen.
Kebijakan ini diharapkan dapat mengurangi keberadaan jukir liar, namun kenyataannya, jukir resmi justru menghadapi ancaman dari mereka.
Aghofur Qhuzaini (37), seorang jukir resmi di Jalan Dharmahusada Surabaya, mengungkapkan pengalamannya.
"Ada (intimidasi). Disuruh pulang, awas di jalan, ini wilayahku," kata Ghofur saat ditemui Kompas.com di sela-sela tugasnya, Rabu (11/6/2025).
Ia menambahkan bahwa ancaman tersebut bukanlah hal baru, melainkan sudah dialaminya beberapa kali selama menjalani tugasnya.
"Sistem jukir resmi ini rollingan, sebelumnya saya di Basuki Rahmat (Basra), Kertajaya, dan Darmo. Di Basra juga mereka (jukir liar) bawa rombongan seperti mau ngeroyok," jelasnya.
Baca juga: Pastikan Ada Jukir Resmi, Eri Cahyadi Minta Jajarannya Cek 800 Minimarket di Surabaya
Ghofur mengungkapkan bahwa jukir liar tersebut biasanya datang dalam rombongan yang bisa mencapai 12 orang dan berasal dari luar Surabaya.
Meski merasa terancam, Ghofur mengaku tetap tenang dan berusaha menjalankan tugasnya.
"Saya sih santai, saya bilang saya itu dapat tugas dari Indomaret supaya jukir liar ini jangan masuk ke area parkiran," ujarnya.
Ia menambahkan bahwa jukir liar dapat bertindak kapan saja, terutama ketika tidak ada aparat atau petugas pemerintah yang mengawasi.
"Mereka susah diajak ketemu. Pasti balik lagi nanti-nanti. Kalau sekarang-sekarang sih Pemkot masih aktif nyisir ya, kalau dua minggu lagi tidak tahu. Mereka tiba-tiba datang gitu aja," tambahnya.
Selain menertibkan kendaraan konsumen dan lalu lintas di depan supermarket, jukir resmi juga berperan dalam meredam gesekan antara supermarket dan jukir liar.
Baca juga: Eri Cahyadi: Pemilik Usaha Harus Sediakan Jukir Resmi agar Pelanggan Tak Perlu Bayar Parkir
"Waktu awal kita disosialisasi, kita juga meredam supaya tidak ada gesekan dengan Indomaret. Kalau mereka (jukir liar) minta kekerasan, kita hindari," tuturnya.
Meskipun sebelumnya bekerja sebagai sekuriti di sebuah perusahaan swasta, Ghofur mengaku tetap was-was dengan ancaman dari jukir liar.
Ia pun berharap agar aparat keamanan atau pegawai Pemkot Surabaya dapat memberikan perlindungan dengan menambah jumlah personel keamanan.
"Saya minta perlindungan dari pihak Pemkot atau aparat untuk benar-benar ditertibkan. Takutnya tiba-tiba muncul rombongan karena merasa dulu mereka yang jaga (parkiran)," pintanya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang