Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setuju Jukir Resmi, Warga: Tukang Parkir Sering Maksa Minta Uang, Kalau Nggak Dikasih, Kita yang Takut

Kompas.com, 11 Juni 2025, 14:24 WIB
Izzatun Najibah,
Bilal Ramadhan

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Warga merasa lega dengan kebijakan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi yang menyegel supermarket tanpa juru parkir (jukir) resmi.

Setidaknya, ada 46 supermarket di Surabaya yang disegel menggunakan garis Satpol PP karena tidak menyediakan lahan dan jukir resmi.

Jukir resmi yang dimaksud, petugas parkir yang menggunakan rompi khusus berlogo perusahaan supermarket dan konsumen tidak perlu membayar retribusi.

Baca juga: Apresiasi Kinerja Eri Cahyadi, Ketua Komisi B: Jukir Liar di Minimarket Kerjanya Terorganisir

Salah satu warga asal Kelurahan Tanjung Perak, Nabila Waladisnaini (23) mengaku setuju dengan kebijakan tersebut.

Pasalnya, dia pernah memiliki pengalaman tak mengenakkan dengan jukir liar.

“Karena dari pengalaman pribadi mereka (jukir liar) itu kalau kita datang parkir nggak ada, tapi waktu kita mau pulang baru disamperin,” kata Nabila, Rabu (11/6/2025).

Selain itu, konsumen yang pergi ke supermarket tidak selalu berbelanja.

Sesekali menarik uang di mesin ATM sehingga tidak membutuhkan waktu yang lama.

“Pengalaman pribadi juga, tukang parkir di minimarket kebanyakan memaksa, dan kalau nggak dikasih, kita yang takut,” bebernya.

Dia akan tetap memantau efektivitas kebijakan tersebut mengingat baru saja direalisasikan oleh Eri Cahyadi.

Namun, apabila masih ditemukan jukir liar, warga tidak segan-segan untuk kembali melapor.

“Dilaporkan ke Wali Kota, kalau masih belum bisa mending nggak usah dikasih upah,” ucapnya.

Baca juga: Eri Cahyadi: Pemilik Usaha Harus Sediakan Jukir Resmi agar Pelanggan Tak Perlu Bayar Parkir

Hal yang senada juga dilontarkan oleh warga asal Kelurahan Pabean Cantikan, Aviona Partya (24).

Menurutnya, apabila ada jukir resmi, maka pengelolaannya di bawah langsung oleh pihak perusahaan supermarket.

“Lebih setuju lagi kalau tidak ada retribusi parkir seperti di Superindo gitu. Cuma kalo semisal tidak retribusi parkir, tetap harus menyediakan orang atau penjaga buat parkir, antisipasi dari jukir liar yang tiba-tiba masuk ke area tersebut,” bebernya.

Bagi Aviona, kebijakan ini cukup efektif ketimbang harus mewajibkan jukir memberikan karcis tiket resmi dari Dinas Perhubungan untuk menghindari penyalahgunaan.

“Kalau masih ada jukir liar lebih baik disanksi atau denda, tapi perlu ditelaah lagi. Terkadang jukir liar tidak tiba-tiba ada di lokasi tersebut, bisa saja sudah koordinasi dengan pemiliknya untuk jadi jukir lokasi,” tuturnya.

Baca juga: Temukan Jukir Liar, Eri Cahyadi Segel Lahan Parkir Minimarket di Surabaya

Salah satu warga perantau asal Lampung yang berkuliah di Surabaya, Fadhil Ramdhani (25) juga mengaku setuju agar konsumen dapat membedakan jukir resmi dan liar.

“Kalau menurutku sih, kalau begini bagus, jadi jukir yang tidak berseragam dan tidak resmi bisa langsung keliatan, jadi bisa langsung ditindaklanjuti,” ucapnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau