Bagong, Kambing Kurban Bobot 107 Kg di Magetan Dibanderol Rp 40 Juta

MAGETAN, KOMPAS.com – Dalam bazar kambing kurban yang berlangsung di Lapangan Desa Selorejo, Kecamatan Kawedanan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, sebuah kambing jenis peranakan etawa kaligesing berhasil menarik perhatian dengan harga yang mencapai Rp 40 juta.

Kambing tersebut, bernama Bagong, memiliki bobot 107 kilogram dan tinggi 107 cm.

Manto, pemilik kambing, menjelaskan, "Jenisnya peranakan etawa kaligesing dengan bobot 107 kilogram. Untuk tinggi badan 107 cm. Untuk harga saya buka sekitar Rp 40 juta, bisa ditawar," saat ditemui di lokasi bazar pada Sabtu (24/5/2025).

Baca juga: Berat Sapi Kurban Presiden Prabowo di Samarinda Capai 844 Kilogram

Manto menambahkan bahwa perawatan khusus diperlukan untuk membesarkan kambing PE Kaligesing yang dibelinya dua tahun lalu.

Ia menjelaskan bahwa pemberian pakan terbaik berupa hijauan dan konsentrat, serta menjaga kebersihan kandang, adalah kunci untuk mencapai pertumbuhan maksimal.

"Kalau tidak ada perawatan khusus ya tidak akan bisa maksimal pertumbuhannya karena dari pakan hijauan akan menghasilkan kualitas daging yang bagus. Kebersihan kandang juga jadi prioritas agar kambing selalu sehat," imbuhnya.

Kambing jantan miliknya tidak hanya diperuntukkan sebagai hewan kurban, tetapi juga dapat digunakan sebagai pejantan bibitan untuk meningkatkan kualitas gen peternakan kambing.

Manto berharap, dengan mengenalkan kambing jenis PE Kaligesing yang berkualitas, para peternak kambing di Kabupaten Magetan dapat meningkatkan kualitas ternak mereka.

"Harapannya ada peningkatan kualitas kambing yang dipelihara peternak kambing di Magetan, karena dengan peningkatan kualitas kambing maka kualitas pasar kambing di Magetan juga akan meningkat," ucapnya.

Baca juga: Kliwon, Sapi Kurban Presiden Prabowo dari Polewali Mandar, Dirawat dengan Sabun Khusus dan Mandi 5 Kali Sehari

Sementara itu, Juwari, ketua panitia bazar kambing kurban, mengatakan bahwa kegiatan bazar ini bertujuan untuk memberikan semangat kepada para peternak kambing dan domba agar kembali aktif berdagang setelah wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

"Harga kambing saat ini lesu, kita berupaya agar kegiatan seperti ini bisa menjadi ajang tahunan untuk meningkatkan harga jual kambing kurban," katanya.

Dengan adanya bazar ini, diharapkan para peternak dapat kembali bersemangat dalam beternak dan berkontribusi pada peningkatan ekonomi peternakan di wilayah tersebut.