Editor
MALANG, KOMPAS.com - Pembunuhan di warung kopi (warkop) terjadi di Desa Bulupitu, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang.
Pelaku yang bernama Muhammad Fikri (26) menusuk korban, Ahmad Husaini (25) hingga tewas. Keduanya tidak saling mengenal, tetapi sama-sama nongkrong di warkop tersebut.
Di lokasi tersebut, mereka sama-sama menenggak minuman keras dengan teman masing-masing.
"Korban dengan pelaku ini tidak ada hubungan dan tidak saling mengenal," kata Kapolres Malang, AKBP Danang Setiyo Pambudi, Jumat (23/5/2025).
Baca juga: Motif Pembunuhan di Belakang Masjid Surabaya, Korban Ogah Bayar Bensin dan Justru Pukul Pelaku
Kasus ini bermula saat korban hendak masuk ke dalam kamar mandi, tetapi di dalam sudah ada pelaku. Karena tidak sabar, korban mengetuk pintu.
Ketika pelaku keluar, korban tiba-tiba memukul pipi pelaku.
Karena tersulut emosi, pelaku kemudian mengeluarkan pisau yang sudah ia bawa dari rumah lalu menyerang korban.
Setelah ditusuk pisau, korban tersungkur di tanah.
Pelaku kembali menyerang korban dengan pisau.
"Tusukan pisau mengenai punggung, bahu, badan, hingga paha korban. Dari hasil pemeriksaan, ada 20 luka tusukan di tubuh korban," ujarnya.
Baca juga: Hadiri Sidang Putusan Pembunuhan Een Jumiati, Warek lll UTM Bersyukur Hakim Vonis Hukuman Mati
Setelah membunuh korban, pelaku kabur ke araha DAM Ketapang, Desa Sukoraharjo, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang.
Di sana, pelaku mencuci darah yang melekat di tubuh dan pisaunya.
Selanjutnya, pelaku menelepon kakaknya dan kakaknya meminta pelaku untuk pulang ke rumah.
Sementara itu, warung tempat kejadian penuh dengan darah korban.
"Saksi yang ada di lokasi kejadian, menyiram bekas darah menggunakan semprotan pencuci motir. Hal ini dilakukan karena panik kemudian saksi termasuk pemilik warung kabur," ujarnya.