Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pegawai Wisata Pasir Putih Mogok Kerja, Pemkab Situbondo Janji Segera Beri Upah

Kompas.com, 23 Mei 2025, 17:36 WIB
Ridho Abdullah Akbar,
Icha Rastika

Tim Redaksi

SITUBONDO, KOMPAS.com - Sebanyak 68 orang pegawai di destinasi wisata Pasir Putih Kabupaten Situbondo, Provinsi Jawa Timur mogok kerja akibat pembayaran gaji belum cair sejak Kamis (22/5/2025).

Salah seorang pegawai Wisata Pasir Putih, Tatang menyatakan, totalnya pegawai pasir putih yang mogok kerja sebanyak 68 orang. Mereka menuntut upah segera dibayarkan.

"Iya mereka (68 pegawai) menuntut pembayaran gaji Bulan April segera dibayar," katanya Jumat (23/5/2025).

Baca juga: Respons Demo Mahasiswa yang Ricuh, Rektor Uncen: Tak Ada Kenaikan UKT

Dia juga menyampaikan, untuk pembayaran gaji tersebut hanya satu bulan.

Sementara itu, gaji bulan Januari, Februari, Maret rutin dibayarkan oleh Pemerintah Kabupaten Situbondo.

"Untuk sejak Januari sampai Maret dibayarkan secara keseluruhan," katanya.

Bupati Situbondo, Yusuf Rio Wahyu Prayogo memastikan akan menyelesaikan permasalahan 68 pegawai Perumda Pasir Putih.

Pihak Pemerintah Kabupaten Situbondo masih memformulasikan kebijakan yang tepat untuk pembayaran upah.

"Pasti, kasihan mereka, tadi saya sudah koordinasi, hampir tiap hari untuk menyelesaikan permasalahan tersebut," katanya Jumat (23/5/2025).

Pihak Pemerintah Kabupaten Situbondo sempat membayar gaji mereka dari Januari, Februari, Maret. Hal tersebut sudah pasti menjadi temuan dari Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) Republik Indonesia.

"Yang jelas kami kasihan karena mereka bekerja dan harus dapat upah, bahkan gaji mereka dari Januari, Februari, Maret itu sudah pasti menjadi temuan BPK," katanya.

Baca juga: Demo Pendukung Suryatati-Li Sumirat di Bawaslu Bengkulu Selatan Ricuh, Polisi Tembakkan Gas Air Mata

Pembayaran gaji Januari hingga Maret terkendala Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003.

Pihaknya mencari solusi salah satunya dengan berkoodinasi dengan BPK RI.

Pemkab Situbondo meminta arahan untuk menjadi pertimbangan kebijakan yang tepat kedepannya.

Setidaknya, untuk saat ini ada dua solusi pertimbangan yang ditawarkan. Pertama, tenaga outsourcing dan kedua tenaga kerja yang dibayar dari Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).

"Ada dua pertama outsourcing tetapi ada kendala juga itu khusus tenaga kebersihan, sopir dan penjaga malam dan kedua BLUD contohnya kayak Madang Maning di Purwokerto," katanya.

Baca juga: Demo Ricuh di Balai Kota, Massa Disebut Adang Pejabat dan Paksa Turun dari Mobil

Rio juga menjanjikan tentang 68 pegawai Pasir Putih tersebut minimal Senin (26/5/2025) Pemerintah Kabupaten Situbondo sudah ada kebijakan untuk pembayaran upah.

"Untuk BLUD itu butuh waktu, mereka kan butuh segera dibayar makanya saya minta paling tidak Senin kami punya keputusan untuk membayar mereka," katanya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Wisatawan Lansia Dipungli 'Uang Pengawalan' Rp 150.000 di Bangsring Banyuwangi, Sempat Ketakutan
Wisatawan Lansia Dipungli "Uang Pengawalan" Rp 150.000 di Bangsring Banyuwangi, Sempat Ketakutan
Surabaya
M Zaki Ubaidillah, Pemain Muda Asal Madura Raih Perak SEA Games, Sang Ayah Doakan Jadi Juara Dunia
M Zaki Ubaidillah, Pemain Muda Asal Madura Raih Perak SEA Games, Sang Ayah Doakan Jadi Juara Dunia
Surabaya
Kesaksian Tour Leader di Bangsring Banyuwangi: Pelaku Ancam, Jika Tak Bayar, Bus Tak Bisa ke Luar
Kesaksian Tour Leader di Bangsring Banyuwangi: Pelaku Ancam, Jika Tak Bayar, Bus Tak Bisa ke Luar
Surabaya
Sebagian Rombongan Wisata Korban Pemalakan di Bangsring Underwater Banyuwangi Ternyata Lansia
Sebagian Rombongan Wisata Korban Pemalakan di Bangsring Underwater Banyuwangi Ternyata Lansia
Surabaya
Banjir Genangi Jalan Pantura Baluran Situbondo, Arus Lalu Lintas Melambat
Banjir Genangi Jalan Pantura Baluran Situbondo, Arus Lalu Lintas Melambat
Surabaya
Rombongan Wisatawan Disandera dan Dipalak Rp 150.000, Pemkab Banyuwangi: Pelaku Bukan Pengelola Resmi
Rombongan Wisatawan Disandera dan Dipalak Rp 150.000, Pemkab Banyuwangi: Pelaku Bukan Pengelola Resmi
Surabaya
Pelaku Pungli 'Uang Pengawalan' Bus Wisata di Banyuwangi Dikenai Sanksi Wajib Lapor
Pelaku Pungli "Uang Pengawalan" Bus Wisata di Banyuwangi Dikenai Sanksi Wajib Lapor
Surabaya
Ditangkap Polisi, 2 Pelaku Pungli Bus Pariwisata di Banyuwangi Minta Maaf
Ditangkap Polisi, 2 Pelaku Pungli Bus Pariwisata di Banyuwangi Minta Maaf
Surabaya
Polisi Ciduk 2 Penyandera Bus Wisata di Banyuwangi, Pengakuan Pelaku: Beli Sembako untuk Warga
Polisi Ciduk 2 Penyandera Bus Wisata di Banyuwangi, Pengakuan Pelaku: Beli Sembako untuk Warga
Surabaya
Bus Pariwisata di Banyuwangi Ditahan Preman karena Tak Bayar 'Uang Pengawalan', Penyandera Ditangkap
Bus Pariwisata di Banyuwangi Ditahan Preman karena Tak Bayar "Uang Pengawalan", Penyandera Ditangkap
Surabaya
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Surabaya
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Surabaya
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Surabaya
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Surabaya
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau