Namun, untuk jenis PO, membutuhkan waktu sampai 2 tahun.
Padahal, dengan pertambahan waktu itu, otomatis akan mempengaruhi biaya produksi maupun waktu.
Penjualannya juga tidak semasif sapi pedaging lainnya. “Kalau peternak berpikirnya, kan, cari sapi yang tumbuhnya cepat,” ujar Kukuh.
Baca juga: Kualitas Daging Sapi Madura yang Jadi Buruan Tiap Idul Adha, Rendah Lemak dan Berserat Halus
Oleh sebab itu, Kukuh menduga pemilihan sapi PO itu selain bagian dari pembelaan atas ras lokal juga untuk merangsang para peternak agar mengembangbiakkan dan penggalian potensinya.
“Pemilihan sapi PO mungkin agar peternak mau breeding sapi itu dan melestarikannya,” kata Kukuh.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Kediri, Tutik Purwaningsih, mengatakan bahwa pemilihan sapi PO tersebut karena jumlah populasinya yang terus berkurang, padahal daya tahannya dari penyakit cukup tinggi.
“Tentunya ini menjadi penyemangat bagi sentra usaha peternakan sapi di Kediri,” ujar Tutik Purwaningsih, Selasa.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang