Di Halaman 78, kopi menjadi jantung dari kafe ini.
“Kafe tidak ada kopi ya kurang. Apalagi budaya kita ini kalau nggak ngopi kurang afdol. Jadi kopi ini pun banyak variasinya. Minuman-minuman lain yang sedang digemari juga ada dengan kreasi kita. Jadi ada kopi dan non-kopi,” imbuhnya.
Halaman 78 bukan hanya sekadar kafe, tetapi juga bagian dari pengalaman menyusuri Kalimas.
“Tempat ini memang milik Pemerintah Kota Surabaya. Di sini ada fasilitas Museum Pendidikan dan juga moda transportasi perahu susur sungai."
"Pemerintah kota punya wisata susur sungai dari Monkasel, ke Taman Prestasi, lalu ke Taman Ekspresi dan Siola hingga ke Kota Lama,” ungkap Nasik.
Ia bersama timnya tengah menyiapkan kolaborasi agar Halaman 78 bisa menjadi titik naik dan turun perahu.
“Harapannya, selain menikmati di sini juga bisa susur sungai. Jadi bukan cuma lewat saja. Itu harapannya, sama bekerja sama dengan pemerintah kota."
Baca juga: Harga Kopi di AS Naik, Pemilik Kafe Terjepit Tarif dan Inflasi
"Saat ini sudah digodok, tidak lama akan berjalan. Insyaallah secepatnya, biar lebih hidup di bantaran sungai ini,” sambungnya.
Nasik juga membayangkan pengalaman unik di masa depan, di mana orang-orang bisa menikmati makan malam di atas sungai dengan perahu yang tenang.
“Harapan kita juga semoga ada cafe apungnya juga. Jadi customer bisa makan langsung di atas sungai. Ya setidaknya bisa jadi pengalaman baru juga untuk masyarakat Surabaya,” pungkasnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang