SURABAYA, KOMPAS.com - Universitas Negeri Surabaya (Unesa) meminta maaf, usai pertandingan futsal yang digelarnya menyebabkan insiden pembantingan pelatih ke pemain lawan yang masih SD.
Direktur Humas Unesa, Vinda Maya Setianingrum mengatakan, dugaan kekerasan yang dilakukan, BAZ (30) kepada BAI (11) itu, terjadi di lapangan futsal, Labschool Unesa, Minggu (27/4/2025).
Sedangkan, tim yang bermain ketika itu adalah antara MI Al-Hidayah melawan SDN Simolawang, Surabaya.
Pertandingan di babak semifinal tersebut berakhir dengan skor 4-2.
"Kami mewakili SMP Labschool Unesa sebagai pihak penyelenggara menyampaikan permintaan maaf kepada pihak keluarga pemain yang diduga menjadi korban, dan kepada tim yang bertanding," kata Vinda, saat dikonfirmasi, Selasa (29/4/2025).
Vinda menyebut, panitia pertandingan mengetahui langsung insiden didorongnya salah satu pemain MI Al-Hidayah.
Selanjutnya, mereka mendampingi korban untuk periksa ke rumah sakit.
"Tim penyelenggara yang ada di lokasi mendampingi pemain yang bersangkutan atas insiden tersebut. Pendampingan sampai ke proses pemeriksaan dan perawatan ke rumah sakit," ujarnya.
Lebih lanjut, kata Vinda, pihaknya mengecam tindakan kekerasan yang terjadi di dunia pendidikan.
Oleh karena itu, peristiwa tersebut digunakan sebagai bahan evaluasi agar tak terulang lagi.
"Kami tidak mentolerir segala bentuk kericuhan atau tindakan yang mengarah pada kekerasan di lingkungan sekolah maupun di luar sekolah. Termasuk dalam turnamen tersebut," ucapnya.
Baca juga: Eri Cahyadi Ancam Hukum Berat Pelatih Futsal yang Banting Anak SD hingga Cedera
"Karena itu, insiden (kekerasan) ini menjadi bahan evaluasi bagi pihak penyelenggara, untuk memastikan agar kejadian yang seperti itu tidak terjadi lagi atau terulang di kemudian hari," tambahnya.
Diberitakan sebelumnya, beredar video sekelompok anak mengenakan jersey hijau tampak mendatangi tenda biru.
Selanjutnya, mereka berselebrasi dengan telapak tangan di belakang telinga.
Akan tetapi, seorang pria dengan kemeja dan bertopi warna hitam secara tiba-tiba berlari mendekatinya.
Lalu, dia menarik salah satu anak-anak dan mendorongnya hingga terpental.
Tak hanya itu, pria tersebut juga sempat menunjuk anak yang sudah tersungkur ke tanah.
Kemudian, pelaku terlihat didatangi 2 wasit serta sejumlah orang lain hingga suasana memanas.
"Pertandingan semifinal antara MI alhidayah dan SD simolawang kip di SMP LABSCHOOL UNESA, JI. Kawung," tulis akun Instagram @surabayakabarmetro, dalam unggahannya, Minggu (27/4/2025).
Baca juga: Diperiksa Polisi, Ini Pengakuan Pelatih Futsal SD yang Banting Pemain Tim Lawan
"Pertandingan berjalan normal dan tidak ada permainan kasar dari kedua tim, pertandingan dimenangkan oleh MI al hidayah dan pemain MI al hidayah berselebrasi di depan penonton dan supporter sekolahan," imbuhnya.
Selain itu, akun @surabayakabarmetro menyebut, korban mengalami trauma usai didorong pria dewasa tersebut.
Sang anak disebut mengalami keretakan di tulang ekornya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang