SURABAYA, KOMPAS.com - Jan Hwa Diana, pengusaha dan pemilik UD Sentosa Seal memilih tak berkomentar usai disidak Wakil Menteri Ketenagakerjaan Immanuel Ebenezer atau Noel.
Wamenaker Noel bersama Wakil Walikota Surabaya Armuji melakukan sidak ke gudang UD Sentosa Seal di Margomulyo Permai pada Kamis (16/4/2025).
Hasilnya, Noel mengatakan bahwa Diana tetap tidak mengakui bahwa telah menahan ijazah karyawannya.
Baca juga: Eks Karyawan: Semoga Jan Hwa Diana Membuka Hati, Kami Hanya Ingin Ijazah Asli Dikembalikan
Saat diklarifikasi masalah tersebut, Diana juga disebut berbelit-belit dan cenderung menutupi-nutupi.
Merespons hal tersebut, Diana merasa sudah malas sehingga enggan memberikan klarifikasi apapun kepada publik.
“Saya sudah malas. No comment,” katanya saat dihubungi melalui saluran What’sApp, Kamis (17/4/2025).
Baca juga: Eks Karyawan Perusahaan Jan Hwa Diana: Berikan Ijazah Asli atau Kita Bayar Jaminan Rp 2 Juta
Hal yang sama juga dilakukan oleh Diana selepas hearing di kantor DPRD Surabaya pada Selasa, (15/4/2025).
“No comment, kita tunggu saja nanti,” kata Diana.
Saat ditanya awak media perihal kebenaran 31 karyawan yang melapor ke Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnaker Trans) Jawa Timur karena ijazahnya ditahan, Diana pun tetap bungkam.
“Saya tidak mau klarifikasi lagi, no comment,” ucapnya singkat.
Baca juga: Nestapa Eks Karyawan Jan Hwa Diana: Pilih Resign, Ijazah Tak Dikembalikan, Gaji Juga Tak Dilunasi
Sebelumnya, Noel dan Armuji melakukan mediasi dengan Diana dan stafnya selama kurang lebih 1,5 jam.
Keduanya menanyakan masalah penahanan ijazah terhadap puluhan karyawannya.
Selama kurun waktu tersebut, Noel mengalu bahwa kehadiran negara tidak dihargai oleh perusahaan Diana.
“Tidak dihargai kemudian banyak hal yang janggal,” kata Noel, Kamis (16/4/2025)
Dia mengindikasi bahwa Diana dan stafnya banyak berbohong saat diklarifikasi masalah penahanan ijazah.
Bahkan, Diana cenderung berbelit-belit saat menjawab pertanyaan.
“Berkelit-kelit orangnya, mbulet, orang tidak mau mengakui. Kita tanya tidak tahu,” ucapnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang