Bagi penikmatnya, khususnya warga Sidoarjo, kolak srikaya bukan sekadar jajanan takjil untuk melepas dahaga, tetapi juga merupakan bagian dari tradisi yang harus dilestarikan.
Baca juga: Berdesakan demi Kebab Bikinan WN Turkiye di Pasar Takjil Kampung Jawa di Bali
"Setiap Ramadhan pasti beli kolak srikaya, karena cuma ada pas bulan puasa saja kan," kata Alfiyah, salah satu pembeli dari Kecamatan Porong.
Alfiyah juga menikmati rasa kolak yang manis dan hangat saat disantap. "Yang saya suka dari kolak ini karena rasa manis, dari gula asli bukan dari pemanis buatan," terangnya.
Seiring matahari yang semakin menunduk, beberapa orang mulai meninggalkan kawasan Kampung Pekauman.
Adanya kolak srikaya di sana menjadi simbol tradisi dan kebersamaan yang terus dirawat oleh masyarakat Sidoarjo.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang