LUMAJANG, KOMPAS.com - Banjir lahar hujan Gunung Semeru yang menerjang Sungai Regoyo menyebabkan Dusun Sumberlangsep, Desa Jugosari, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, terisolasi pada Minggu (23/2/2025).
Akibatnya, mobilitas warga terganggu lantaran jembatan limpas yang menjadi akses satu-satunya keluar masuk Dusun Sumberlangsep tertutup material batu dan pasir yang dibawa banjir.
Material-material yang dibawa banjir ini menumpuk di badan jembatan dengan ketinggian 1 hingga 1,5 meter.
Baca juga: Gunung Semeru Meletus 2 Kali Pagi Ini, Letusan Asap Capai 900 Meter
Alhasil, warga yang ingin melintas harus berjalan kaki menyeberangi aliran sungai atau menunggu material vulkanik yang terbawa banjir itu dibersihkan dari jembatan.
Tidak sabar menunggu material dibersihkan, salah seorang warga bernama Tutik beserta suami dan dua anaknya nekat menyeberangi derasnya banjir lahar.
Baca juga: Banjir Lahar Semeru, Penambang Pasir Panik dan Satu Dusun Terisolasi
Kala itu, Tutik mengaku hendak pergi ke pasar untuk belanja kebutuhan sehari-hari.
Sambil menuntun putranya yang masih berusia 10 tahun, Tutik tampak nekat menerjang derasnya aliran sungai.
Beruntung, saat itu ada ekskavator yang sedang bekerja untuk membersihkan material pasir dan menormalisasi aliran sungai.
Keluarga yang terdiri dari empat orang ini pun diangkut menggunakan ekskavator untuk menyeberang.
Mereka naik di bagian pengeruk dan dipindahkan ke posisi seberang sungai.
"Mau ke pasar, rencananya mau nekat nyeberang, tapi ada beko (ekskavator) ini terus disuruh naik disebrangkan," kata Tutik di Lumajang, Minggu (23/2/2025) sore.
Rizal, pemilik ekskavator, mengatakan, saat aliran sungai deras, ia kerap kali membantu menyeberangkan warga agar bisa pulang ke rumah maupun beraktivitas di luar dusun menggunakan ekskavatornya.
"Sering, apalagi kalau musim hujan gini kan pasti banjir, kadang kalau pagi ya anak sekolah juga yang diseberangkan," ujar Rizal.
Selain menutup jembatan, banjir lahar juga menerjang tanggul di sisi barat yang berdekatan dengan permukiman warga.
Rosamin, warga Sumberlangsep, mengungkapkan, kondisi itu sudha berlangsung lama. Setiap banjir lahar menerjang, dusun itu akan terisolasi.
Ia dan warga Sumberlangsep lainnya berharap pemerintah memberikan solusi agar kondisi ini tidak lagi dialami warga.
"Ya harapannya jembatannya diperbaiki, karena ini akses satu-satunya atau diberikan solusi lain, utamanya tanggul yang dekat permukiman itu kan rusak kena banjir kemarin, mohon diperbaiki," ucap Rosamin.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang