Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Penipuan Arisan di Trenggalek Desak Pelaku Segera Ditangkap

Kompas.com, 21 Februari 2025, 15:51 WIB
Slamet Widodo,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

TRENGGALEK, KOMPAS.com - Korban penipuan arisan online dan investasi di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, mendesak agar terduga pelaku segera ditangkap dan diproses secara hukum.

Saat ini, pihak kepolisian melakukan pemeriksaan terhadap pelapor dan saksi-saksi terkait kasus ini yang terjadi pada Jumat (21/02/2025).

Terduga pelaku berinisial WS (32), yang tercatat sebagai warga Kecamatan Kampak, dilaporkan salah satu korban, Aning Triwahyuni (38), yang merupakan warga Desa Karangsoko.

WS dilaporkan atas tuduhan penipuan arisan online dan investasi yang mengakibatkan kerugian bagi puluhan peserta. Total kerugian mencapai antara Rp 4 miliar hingga Rp 5 miliar.

Baca juga: Puluhan Warga Laporkan Arisan Fiktif di Surabaya, Geram Lihat Pelaku Jalan-jalan ke Luar Negeri

Aning menjelaskan bahwa sejak kasus penipuan ini terungkap, WS bersama suaminya melarikan diri dan hingga kini keberadaannya belum diketahui.

"Sebelum terduga pelaku WS ini kabur, sempat meminjam uang ke sejumlah peserta, ada yang Rp 5 juta. Tidak tahunya, pinjam uang untuk biaya kabur," ungkap Aning di Jalan Brigjen Soetran, Trenggalek.

Aning melaporkan WS pada Sabtu (15/02/2025) ketika waktu jatuh tempo untuk mendapatkan uang arisan tiba.

Pada hari berikutnya, sekitar pukul 16.00 WIB, WS berjanji akan mentransfer uang pendapatan arisan kepada Aning sebesar Rp 75 juta.

Namun, pada hari yang ditentukan, WS tidak melakukan transfer dengan alasan kurang enak badan dan berjanji akan mengirimkan uang tersebut pada malam harinya.

Sayangnya, WS tak kunjung memenuhi janjinya.

"Sesuai yang dijanjikan WS, uang pendapatan arisan ditransfer pada sore hari, tetapi ketika saya hubungi melalui telepon, sudah tidak aktif. Pesan WhatsApp juga centang," ujar Aning.

Baca juga: Tertipu Arisan Online, 7 Orang Lapor ke Polres Trenggalek

Setelah beberapa hari tidak bisa dihubungi, Aning dan beberapa peserta arisan lainnya mendatangi rumah WS, namun rumah tersebut sudah kosong.

"Rumahnya kosong, di rumah orang tuanya juga tidak ada dan tidak tahu," tambah Aning.

Aning berharap pelaku segera ditangkap dan diproses hukum, karena WS telah merugikan banyak peserta arisan.

"Kalau mengembalikan uang peserta arisan, saya kira tidak akan mampu," tegas Aning.

Aning juga mengungkapkan bahwa ia membeli lelang arisan yang dijalankan oleh WS selama tiga bulan.

WS menjanjikan keuntungan sebesar 10 hingga 20 persen dari nilai total uang pendapatan.

"Saya kerugiannya kalau ditotal sampai Rp 300 juta lebih. Karena diduga korbannya ini banyak, kerugian bisa mencapai Rp 4 miliar hingga Rp 5 miliar. Bisa jadi lebih besar lagi," kata Aning.

Kasatreskrim Polres Trenggalek, AKP Eko Widiantoro, menjelaskan bahwa pihaknya masih melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi.

"Belum ada tambahan laporan, saat ini proses pemeriksaan saksi," ujarnya melalui sambungan telepon pada Jumat (21/02/2025).

Baca juga: Video Viral Emak-emak Arisan di Dalam Gerai ATM, Ini Faktanya

Sebelumnya, puluhan orang di Kabupaten Trenggalek diduga tertipu arisan online dan investasi bodong, dengan kerugian total mencapai lebih dari Rp 5 miliar.

Sekitar 50 orang, termasuk tujuh yang telah melapor ke Polres Trenggalek, menjadi korban penipuan ini.

"Sepengetahuan saya, korban yang ditipu oleh diduga pelaku sebanyak 50 orang bisa lebih. Banyak pokoknya. Yang datang ke polres saat ini sementara ini ada tujuh orang," ungkap Aning di kawasan kantor Polres Trenggalek, Senin (17/02/2025).

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Kuliah Sambil Jadi Kurir Paket, Gibran Harus Pandai Bagi Waktu dan Rendahkan Ego
Kuliah Sambil Jadi Kurir Paket, Gibran Harus Pandai Bagi Waktu dan Rendahkan Ego
Surabaya
Jadi Kurir Paket, Hamdan Kerap Bantu Pelanggan supaya Tak Tertipu Pesanan Palsu
Jadi Kurir Paket, Hamdan Kerap Bantu Pelanggan supaya Tak Tertipu Pesanan Palsu
Surabaya
Kisah Mahasiswa di Surabaya Kerja Sampingan Jadi Kurir Makanan demi Uang Kuliah
Kisah Mahasiswa di Surabaya Kerja Sampingan Jadi Kurir Makanan demi Uang Kuliah
Surabaya
Dua Pelaku Pemalakan di Pantai Bangsring Banyuwangi Beraksi Sejak 2023
Dua Pelaku Pemalakan di Pantai Bangsring Banyuwangi Beraksi Sejak 2023
Surabaya
Wisatawan Lansia Dipungli 'Uang Pengawalan' Rp 150.000 di Bangsring Banyuwangi, Sempat Ketakutan
Wisatawan Lansia Dipungli "Uang Pengawalan" Rp 150.000 di Bangsring Banyuwangi, Sempat Ketakutan
Surabaya
M Zaki Ubaidillah, Pemain Muda Asal Madura Raih Perak SEA Games, Sang Ayah Doakan Jadi Juara Dunia
M Zaki Ubaidillah, Pemain Muda Asal Madura Raih Perak SEA Games, Sang Ayah Doakan Jadi Juara Dunia
Surabaya
Kesaksian Tour Leader di Bangsring Banyuwangi: Pelaku Ancam, Jika Tak Bayar, Bus Tak Bisa ke Luar
Kesaksian Tour Leader di Bangsring Banyuwangi: Pelaku Ancam, Jika Tak Bayar, Bus Tak Bisa ke Luar
Surabaya
Sebagian Rombongan Wisata Korban Pemalakan di Bangsring Underwater Banyuwangi Ternyata Lansia
Sebagian Rombongan Wisata Korban Pemalakan di Bangsring Underwater Banyuwangi Ternyata Lansia
Surabaya
Banjir Genangi Jalan Pantura Baluran Situbondo, Arus Lalu Lintas Melambat
Banjir Genangi Jalan Pantura Baluran Situbondo, Arus Lalu Lintas Melambat
Surabaya
Rombongan Wisatawan Disandera dan Dipalak Rp 150.000, Pemkab Banyuwangi: Pelaku Bukan Pengelola Resmi
Rombongan Wisatawan Disandera dan Dipalak Rp 150.000, Pemkab Banyuwangi: Pelaku Bukan Pengelola Resmi
Surabaya
Pelaku Pungli 'Uang Pengawalan' Bus Wisata di Banyuwangi Dikenai Sanksi Wajib Lapor
Pelaku Pungli "Uang Pengawalan" Bus Wisata di Banyuwangi Dikenai Sanksi Wajib Lapor
Surabaya
Ditangkap Polisi, 2 Pelaku Pungli Bus Pariwisata di Banyuwangi Minta Maaf
Ditangkap Polisi, 2 Pelaku Pungli Bus Pariwisata di Banyuwangi Minta Maaf
Surabaya
Polisi Ciduk 2 Penyandera Bus Wisata di Banyuwangi, Pengakuan Pelaku: Beli Sembako untuk Warga
Polisi Ciduk 2 Penyandera Bus Wisata di Banyuwangi, Pengakuan Pelaku: Beli Sembako untuk Warga
Surabaya
Bus Pariwisata di Banyuwangi Ditahan Preman karena Tak Bayar 'Uang Pengawalan', Penyandera Ditangkap
Bus Pariwisata di Banyuwangi Ditahan Preman karena Tak Bayar "Uang Pengawalan", Penyandera Ditangkap
Surabaya
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau