BOJONEGORO, KOMPAS.com - Proyek pembangunan pelindung tebing Sungai Bengawan Solo sepanjang 980 meter di Desa Lebaksari dan Tanggungan, Kecamatan Baureno, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, ambrol.
Padahal, proyek yang pembiayaannya bersumber dari APBD Bojonegoro senilai 40 miliar rupiah tersebut baru selesai dikerjakan 27 Desember 2024 lalu dan telah diserahkan ke Pemkab Bojonegoro.
Sekitar 250 meter kondisi material ambles dan sheet pile atau turap beton pracetak yang dipasang di bibir sungai sebagai dinding tebing ambruk ke dalam sungai bengawan solo.
Terlihat balok penopang yang menyambungkan tiang pancang dengan sheet pile dinding tebing juga banyak yang tercerabut dan patah.
Baca juga: Tembok Sungai Rp 40 Miliar di Bojonegoro Ambrol, Polda Jatim Turun Tangan
Kairi, warga Lebaksari mengatakan, rusaknya bangunan tebing sungai tersebut sudah diketahui sejak bulan lalu sebelum adanya banjir.
Kondisi bangunan saat itu terlihat sudah selesai dikerjakan dan celah dinding tebing sungai juga sudah ditimbun dengan material batu beronjong semua.
"Sebelum banjir kemarin itu sudah ada yang patah bangunannya, lalu datang banjir itu tambah jadi parah rusaknya, banyak yang ambruk," kata Kairi kepada Kompas.com, Kamis (13/2/2025).
Sejumlah warga juga mengaku heran melihat bangunan tebing sungai yang baru saja dikerjakan dengan material beton pracetak yang kuat itu bisa ambruk.
Bahkan, para pekerja yang mengerjakan proyek tersebut juga banyak warga dari luar Kabupaten Bojonegoro dan bukan warga sekitar
"Saya ini bukan tukang yang pintar, tapi mungkin saja pengerjaannya ada yang kurang benar dan kurang pengawasan, kok bisa ambles dan temboknya ambrol gitu," ujar warga yang mengaku bernama edy kepada Kompas.com.
Baca juga: Warga Bojonegoro Keluhkan Bau Limbah Pabrik Rokok, Bikin Sesak Napas
Kepala Bidang (Kabid) Sumber Daya Air (SDA) Iwan Kristian menyampaikan, proyek tebing sungai di Desa Lebaksari dan Tanggungan, Kecamatan Baureno saat ini masih proses perbaikan.
Namun, pihaknya belum bisa melakukan pekerjaan perbaikan karena pemilik lahan pertanian meminta agar perbaikan dikerjakan setelah panen padi.
"Apalagi, sekarang juga masih musim penghujan, kondisi air sungai juga naik turun. Jadi, belum bisa dikerjakan," kata Iwan Kristian selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Proyek tersebut.
Berdasarkan data dari Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) menyebutkan, proyek pembangunan pelindung tebing sungai yang berada di Desa Lebaksari dan Desa Tanggungan Kecamatan Baureno ini memiliki panjang 980 meter dengan nilai pagu sebesar Rp 40 miliar.
Pembangunan proyek ini dimenangkan oleh PT Indopenta Bumi Permai yang beralamatkan di Jalan Jemursari VII/19 Surabaya dengan harga perkiraan sendiri (HPS) sebesar 39.6 miliar rupiah dan konsultan pengawasan CV Cipta Suramadu Konsultan.
Proyek pembangunan pelindung tebing sungai tersebut memiliki waktu pekerjaan salam 180 hari kalender mulai 1 Juli 2024 hingga 27 Desember 2024.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang