SURABAYA, KOMPAS.com - Saat ribuan warga berkeluh kesah tentang kelangkaan gas elpiji 3 kilogram, Yoppy Ilham Ramadhan (24) justru bisa tersenyum santai.
Warga Pacar Keling, Tambaksari, Surabaya ini bahkan sudah lupa kapan terakhir kali harus mengangkat tabung gas melon itu ke rumahnya.
"Saya pakai jargas (jaringan gas) sudah dari tahun 2021," ujarnya saat ditemui Kompas.com, Rabu (5/2/2025).
Di tengah hiruk-pikuk pembatasan penjualan gas elpiji 3 kg, Yoppy dan warga sekitarnya telah lebih dulu "move on" berkat kehadiran jaringan gas (jargas).
Baca juga: Gaduh Kebijakan Gas Elpiji 3 Kg, Pengecer di Lampung Sebut Tak Ada Antrean, Biasa Saja
Perubahan ini bahkan mengubah lanskap bisnis di sekitar rumahnya.
"Malah, ada beberapa warung dan toko kelontong yang enggak kulakan untuk ngestok gasnya lagi pada waktu itu. Jadi, yang jual gas elpiji 3 kg ya cuman agen doang," katanya.
Namun, seperti pepatah "tak ada gading yang tak retak," penggunaan jargas pun ternyata menyimpan cerita tersendiri.
Yoppy mengaku harus lebih cermat memperhatikan meteran gas yang terus berputar setiap kali kompor menyala.
"Kalau memiliki jargas, meskipun bisa dibilang dapat lebih murah, tetapi dalam pemakaian dapat dikatakan lebih boros juga," ungkapnya sambil menunjuk ke arah meteran yang terpasang di dinding rumahnya.
Mata Yoppy tampak fokus mengamati angka-angka yang tertera di meteran tersebut.
"Kan ini pakai meteran, ketika menyalakan kompor dengan api maksimal, itu gas yang dikeluarkan lebih boros kalau dilihat dari meterannya," katanya.
Baca juga: Elpiji 3 Kg di Samarinda Langka dan Tembus Rp 50.000, Ini Kata Wali Kota
Di meteran tersebut, volume gas yang terpakai dihitung dalam satuan meter kubik (m³).
"Ada batas minimum dan maksimumnya. Terus, dihitung volume meterannya itu dari seberapa besar volume, percepatan yang dikeluarkan gas, dan suhu gasnya untuk menyalakan api di kompor," paparnya.
Meski demikian, Yoppy mengaku bersyukur karena tidak perlu pusing memikirkan kelangkaan gas yang kini meresahkan banyak warga.
Kampungnya yang telah bertransformasi ke era jargas sejak 2021 seolah menjadi "oasis" di tengah kegalauan mencari gas elpiji 3 kg.