Dia mengaku sama sekali tak memahami maksud dari ‘makanan polos’ yang disebutkan oleh para binaragawan.
“Akhirnya saya dikasih tahu mereka kalau makanannya itu nggak ada rasa sama sekali. Garam pun nggak boleh jadi yang dimasak dada dan telur,” terangnya.
“‘Kalau ibu mau jualan, saya dan pelatih-pelatih tiap hari makan di sini’,” sambung Bu Roby sambil menirukan gaya bicara binaragawan saat itu.
Bu Roby bukanlah lulusan sarjana Ahli Gizi. Namun, dia belajar banyak soal pengolahan makanan sehat dari obrolan bersama para pelanggannya.
“Mereka nggak ngebolehin saya ngerebus, soalnya kalau direbus itu lemaknya mengendap. Jadi semua bahannya itu harus dikukus. Mereka itu bisa membedakan mana yang direbus dan dikukus, jadi saya nggak bisa bohong,” katanya dengan sedikit heran.
Sepiring menu sehat yang dijual Bu Roby berisi 250 gram ayam kukus, putih telur 200 gram, tahu dan tempe sebagai protein. Lalu sayur brokoli dan wortel sebagai sumber serat. Tak lupa, nasi merah yang kaya akan nutrisi menjadi kondimen andalan.
Baca juga: Mengulik Kuliner 6 Kota di Indonesia dengan Makanan Terbaik di Dunia Versi Taste Atlas
“Mereka itu kebanyakan butuhnya protein dan serat. Ada bumbu bukan dari kacang tapi kemiri dan tidak digoreng,” tuturnya.
Satu porsi menu sehat dibanderol oleh Bu Roby sebesar Rp 35.000. Dia mengaku tak pernah ada protes dari pelanggan untuk harga yang dia patok.
“Nggak ada (protes) karena biasanya kan memang menu sehat itu mahal dan saya juga ambil untung sedikit karena harga ayam dan nasi merah itu mahal,” jelasnya.
Berjualan di warung kaki lima selama 20 tahun, tak terhitung berapa pelanggan tetap Bu Roby yang setiap hari singgah ke tempatnya dari tahun ke tahun.
Ada pelanggan lama, ada juga yang baru. Namun yang pasti, untuk sehari-hari jika tidak ada event olahraga, Bu Roby bisa menghabiskan enam ekor ayam.
Bu Roby juga nampak akrab dengan beberapa pelanggannya. Tanpa disebutkan, dia sudah paham menu yang biasa mereka pesan.
“Saya punya pelanggan sudah sembilan tahun beli di warung saya. Dia dulu keceng (kurus) seperti orang gizi buruk sekarang berotot dan jadi Angkatan Laut,” ungkap Bu Roby dengan sangat antusias.
Baca juga: Mencicip Kuliner Thiwul Pak Tela di Udara Sejuk Candi Gedongsongo
Dia juga menceritakan, salah satu pelanggannya kini menjadi artis dan brand ambasador L-Men, Michael Wandana.
Bukan hanya orang-orang binaragawan atau atlet, tidak jarang Bu Roby menerima pelanggan yang memiliki masalah kesehatan seperti kolesterol.