Kepala Desa Blimbing Muji Alipay mengungkapkan, hingga Jumat (13/12/2024), ratusan warga yang rumahnya terkena banjir memilih tinggal di tempat pengungsian.
Disebutkan Muji, banjir yang melanda wilayah Dusun Kedondong, Desa Blimbing, berdampak kepada 380 jiwa penduduk.
Hanya saja, ujar dia, tidak semua warganya mengungsi ke tempat pengungsian yang disiapkan oleh pemerintah desa.
"Warga kami yang mengungsi, ada 115 orang. Kalau jumlah warga yang terdampak ada 380 orang. Ada yang tidak mengungsi dan ada yang ke tempat keluarganya," kata Muji.
Dia mengatakan, ratusan warga masih bertahan di pengungsian karena banjir yang melanda Dusun Kedondong, Desa Blimbing, hingga Jumat siang, masih menggenangi perkampungan.
"Kalau surut semua sih masih belum. Tadi pagi hanya surut sedikit dan kalau diukur, kedalamannya kira-kira masih sekitar 50 hingga 120 sentimeter," ujar Muji.
Sebagai informasi, sejak Sabtu (7/12/2024) akhir pekan lalu, banjir melanda Dusun Beluk, Desa Jombok, serta Dusun Kedondong, Desa Blimbing, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Jombang.
Selain melanda dua wilayah dusun tersebut, banjir juga melanda Dusun Bekucuk, Desa Tempuran, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto.
Ketiga wilayah yang dilanda banjir, berada di wilayah perbatasan antara Kabupaten Jombang dan Mojokerto.
Desa Tempuran, Kabupaten Mojokerto, yang dilanda banjir, wilayahnya tepat berada di sebelah timur dari Desa Jombok, Kabupaten Jombang.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang