Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lansia Bunuh Kakak dan Ponakan, Keluarga Minta Pasal Pembunuhan Berencana

Kompas.com, 4 Desember 2024, 16:33 WIB
Andhi Dwi Setiawan,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Keluarga korban kasus pembunuhan oleh Andy Surotrinoto Anggono (68) di Jalan Putat Indah Timur, Sukomanunggal, Surabaya, mendesak kepolisian untuk menyelidiki kasus tersebut dengan dugaan pembunuhan berencana.

Permintaan tersebut disampaikan oleh kuasa hukum keluarga korban, Valens Lamury Hadjon.

Valens menjelaskan, pihaknya telah memeriksa rekaman CCTV di lokasi kejadian setelah pembunuhan terhadap Sundari Hartatik (60) dan Cynthia Kartika Tjandra (34) terjadi pada pertengahan November lalu.

Baca juga: Kronologi Lansia di Surabaya Bunuh Kakak dan Keponakan Saat Mediasi Soal Rumah Warisan

"Mulanya korban Sundari dengan Cynthia itu bertiga dengan kakak perempuan Cynthia, pukul 18.47 WIB," ungkap Valens saat ditemui di Jalan Ahmad Yani, Surabaya, Rabu (4/11/2024).

Dari rekaman CCTV, terlihat saksi Sylvia memutuskan untuk memarkirkan mobilnya terlebih dahulu. Sementara itu, Sundari dan Cynthia turun di depan rumah tempat kejadian.

Baca juga: Pria di Surabaya Bunuh Kakak dan Ponakan karena Sakit Hati dengan Ucapan Korban

"Cynthia menuntun Sundari masuk ke dalam rumah lalu duduk di depan meja. Tersangka sudah menunggu di dalam pojok ruangan, waktu itu tersangka menggunakan jaket," kata dia.

Setelah itu, Cynthia meninggalkan ibunya berdua dengan tersangka Andy, untuk memasukkan barang bawaannya ke dalam rumah.

"Selang beberapa detik, pelaku berdiri dari duduknya dan sempat mengambil minum. Setelah minum, tangannya mulai masuk ke dalam jaket yang dikenakan, lalu mengambil pisau," ucap Valens.

Andy kemudian mendekati Sundari dari arah belakang dan mengarahkan pisaunya ke leher korban tanpa mengucapkan sepatah kata pun.

"Pelaku menyergap dari belakang dan langsung menggorok korban Sundari, darahnya berhamburan di tembok, masih ada bekasnya. Ada satu tusukan lagi ke dada sebelah kanan," sambung dia.

Cynthia yang melihat kejadian tersebut berusaha menolong ibunya yang sudah terkapar di lantai.

Namun, tersangka juga menyerang Cynthia dengan pisau. "Tersangka menusuk (Cynthia) secara membabi buta, di bagian dada, kepala."

Baca juga: Diduga Masalah Warisan, Pria di Surabaya Bacok Kakak dan Ponakan hingga Tewas

"Korban sempat bangkit untuk merebut pisau tersangka, tapi dia ambruk ke meja dulu lalu ke lantai," tambah Valens.

Keluarga korban berharap polisi mengutamakan Pasal 340 KUH Pidana tentang Pembunuhan Berencana, mengingat pelaku telah menyiapkan pisau sebelum melakukan tindakan tersebut.

"Setelah melihat CCTV, kurang tepat kalau pakai Pasal 338 (pembunuhan), karena sudah merencanakan sebelumnya, ada pisau yang disimpan. Saya rasa memenuhi Pasal 340 (pembunuhan berencana)," sambung dia.

Saat kejadian, Ketua RW setempat, Susanto, mengungkapkan, ia mendapatkan informasi tentang tragedi tersebut dari salah satu warganya yang kebetulan melintas sekitar pukul 18.30 WIB.

"Ketika itu saya ada rapat sama warga, terus warga lain datang katanya ada yang bertengkar. Terus saya langsung ke sini," kata Susanto, saat ditemui di lokasi, Kamis (14/11/2024) lalu.

Susanto menambahkan, penyerangan tersebut diduga dilakukan oleh seorang pria terhadap adik kandungnya, Sundari, dan Cynthia, anak perempuan korban.

"Informasinya semenjak Sundari dan Cynthia datang sudah cekcok. Terus kayanya pelaku ini membacok di ruangan tengah, soalnya masih ada banyak bekas darahnya," kata dia.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang

Baca tentang


Terkini Lainnya
Gerai Koperasi Merah Putih Dibangun di Lahan Produktif, Aktivis Lingkungan Bersuara
Gerai Koperasi Merah Putih Dibangun di Lahan Produktif, Aktivis Lingkungan Bersuara
Surabaya
Maling Sapi Tewas Ditembak Aparat di Bangkalan
Maling Sapi Tewas Ditembak Aparat di Bangkalan
Surabaya
Posko Bangkalan Berbagi Segera Kirim Seragam Sekolah, Baju Baru hingga Sembako untuk Bencana Aceh
Posko Bangkalan Berbagi Segera Kirim Seragam Sekolah, Baju Baru hingga Sembako untuk Bencana Aceh
Surabaya
Kuliah Sambil Jadi Kurir Paket, Gibran Harus Pandai Bagi Waktu dan Rendahkan Ego
Kuliah Sambil Jadi Kurir Paket, Gibran Harus Pandai Bagi Waktu dan Rendahkan Ego
Surabaya
Jadi Kurir Paket, Hamdan Kerap Bantu Pelanggan supaya Tak Tertipu Pesanan Palsu
Jadi Kurir Paket, Hamdan Kerap Bantu Pelanggan supaya Tak Tertipu Pesanan Palsu
Surabaya
Kisah Mahasiswa di Surabaya Kerja Sampingan Jadi Kurir Makanan demi Uang Kuliah
Kisah Mahasiswa di Surabaya Kerja Sampingan Jadi Kurir Makanan demi Uang Kuliah
Surabaya
Dua Pelaku Pemalakan di Pantai Bangsring Banyuwangi Beraksi Sejak 2023
Dua Pelaku Pemalakan di Pantai Bangsring Banyuwangi Beraksi Sejak 2023
Surabaya
Wisatawan Lansia Dipungli 'Uang Pengawalan' Rp 150.000 di Bangsring Banyuwangi, Sempat Ketakutan
Wisatawan Lansia Dipungli "Uang Pengawalan" Rp 150.000 di Bangsring Banyuwangi, Sempat Ketakutan
Surabaya
M Zaki Ubaidillah, Pemain Muda Asal Madura Raih Perak SEA Games, Sang Ayah Doakan Jadi Juara Dunia
M Zaki Ubaidillah, Pemain Muda Asal Madura Raih Perak SEA Games, Sang Ayah Doakan Jadi Juara Dunia
Surabaya
Kesaksian Tour Leader di Bangsring Banyuwangi: Pelaku Ancam, Jika Tak Bayar, Bus Tak Bisa ke Luar
Kesaksian Tour Leader di Bangsring Banyuwangi: Pelaku Ancam, Jika Tak Bayar, Bus Tak Bisa ke Luar
Surabaya
Sebagian Rombongan Wisata Korban Pemalakan di Bangsring Underwater Banyuwangi Ternyata Lansia
Sebagian Rombongan Wisata Korban Pemalakan di Bangsring Underwater Banyuwangi Ternyata Lansia
Surabaya
Banjir Genangi Jalan Pantura Baluran Situbondo, Arus Lalu Lintas Melambat
Banjir Genangi Jalan Pantura Baluran Situbondo, Arus Lalu Lintas Melambat
Surabaya
Rombongan Wisatawan Disandera dan Dipalak Rp 150.000, Pemkab Banyuwangi: Pelaku Bukan Pengelola Resmi
Rombongan Wisatawan Disandera dan Dipalak Rp 150.000, Pemkab Banyuwangi: Pelaku Bukan Pengelola Resmi
Surabaya
Pelaku Pungli 'Uang Pengawalan' Bus Wisata di Banyuwangi Dikenai Sanksi Wajib Lapor
Pelaku Pungli "Uang Pengawalan" Bus Wisata di Banyuwangi Dikenai Sanksi Wajib Lapor
Surabaya
Ditangkap Polisi, 2 Pelaku Pungli Bus Pariwisata di Banyuwangi Minta Maaf
Ditangkap Polisi, 2 Pelaku Pungli Bus Pariwisata di Banyuwangi Minta Maaf
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau