SURABAYA, KOMPAS.com - Sebanyak lima pemuda ditangkap usai melakukan aksi vandalisme di Jalan Raya Darmo, Surabaya, Jawa Timur, Senin (2/12/2024). Mereka diminta mengecat tembok di tiga tempat.
Kabid Pengendalian Ketentraman dan Ketertiban Umum serta Perlindungan Masyarakat Satpol PP Surabaya, Irna Pawanti mengatakan, para pemuda itu ditangkap saat pihaknya sedang melakukan patroli.
"Dari hasil pendataan, muda-mudi (vandalisme) yang kami jangkau ini usianya sekitar 20 tahun dan masih berstatus mahasiswa," kata Irna ketika dikonfirmasi, Senin (2/12/2024).
Baca juga: Jokes Mendidik Ala Coki Pardede Bikin Mules Penonton di Surabaya
Selain itu, kata Irna, petugas juga mengamankan 20 kaleng cat semprot yang digunakan untuk vandalisme. Kelima pemuda beserta barang bukti dibawa ke kantor Satpol PP Surabaya.
"Kami memberikan sanksi dengan mengecat ulang tembok yang menjadi sasaran vandalisme. Ada tiga lokasi, di Jalan Simpang Dukuh, Jalan Genteng Kali dan di area Jembatan Peneleh,” jelasnya.
Baca juga: Mobil Terseret Angin hingga Terjun ke Sungai Surabaya, Evakuasi Memakan Waktu 3 Jam
Selanjutnya, orangtua dari para pemuda itu diminta untuk menjemputnya. Mereka diimbau untuk menyalurkan bakatnya tidak di sembarangan tempat.
“Dengan maksud para orangtua mengetahui anaknya melakukan kegiatan yang sebenarnya kreatif, namun tidak sesuai pada tempatnya. Sehingga dapat mengotori keindahan Surabaya,” ujarnya.
“Sanksi tersebut kami harap efektif bagi para pelaku vandalisme yang lain. Kami juga menyampaikan pesan kepada mereka, bahwa aksi vandalisme di Surabaya tidak dibiarkan,” tambahnya.
Irna juga meminta masyarakat turut melapor jika melihat ada aksi vandalisme di wilayahnya. Nantinya, petugas akan langsung mendatangi lokasi dan menangkap pelaku.
"Kami juga akan memberikan sanksi tegas berupa sanksi tipiring (tindak pidana ringan), kepada para pelaku aksi vandalisme ini, jika mereka mengulang perbuatan mereka lagi,” ucapnya.
Irna mengimbau kepada para orangtua untuk mengarahkan anaknya yang memiliki hobi menggambar, supaya potensinya tersebut lebih bermanfaat.
"Bisa juga dengan berdiskusi dengan pihak sekolah, maupun perangkat wilayah seperti RT RW untuk memberikan wadah kepada anak-anak yang memiliki kemampuan menggambar ini,” tutupnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang