KOMPAS.com - Calon gubernur Jawa Timur Tri Rismaharini menggelar konsolidasi mendampingi Sekjen PDI P Hasto Kristiyanto di aula hotel Cempaka Kabupaten Jember pada Selasa (5/11/2024).
Risma menjanjikan sekolah gratis dan membangun fasilitas baru kemoterapi di Kabupaten Jember.
Ia mengatakan, pasangan calon (paslon) Risma-Gus Hans pada Pilkada Jatim dan paslon Hendy Siswanto-Gus Firjaun dalam Pilkada Jember adalah sosok yang dicalonkan untuk Jawa Timur yang lebih baik.
Untuk itu, Risma meminta agar seluruh simpatisan dan pengurus partai bisa menjelaskan program dan keunggulan paslon yang diusung PDIP tersebut.
Baca juga: Komitmen Risma-Gus Hans untuk Jatim, Mulai dari Pendidikan hingga Kesejahteraan UMKM
Risma mengatakan bahwa Pilkada kali ini akan menentukan nasib warga Jawa Timur termasuk Jember untuk lima tahun ke depan.
Oleh karena itu, Risma meminta agar rakyat tidak salah pilih pemimpin.
“Insyaallah kalau saya dan Pak Hendy jadi, insyaallah pendidikan dan kesehatan gratis semua."
"Di Jember nanti akan saya bangun fasilitas kesehatan untuk empat penyakit mematikan yakni untuk kanker, gagal ginjal, jantung. Jadi minimal nanti kalau kemoterapi tidak ke Surabaya,” ujar dia.
Sementara itu Hasto mengatakan Pilkada 2024 adalah momen bagi rakyat Jember untuk memenangkan Hendy-Gus Firjaun demi menjaga bumi pertiwi dan kekayaan alam.
"Maka bagi rakyat Jember, menangkan pak Hendy adalah menjaga bumi pertiwi dan kekayaan alam kita sendiri,” kata Hasto.
"Di Jatim ini, secara histori ideologis, kalau kekuatan Soekarnois dan Nahdliyin bersatu, maka kita bisa menjaga Tanah Air kita ini dari penjarahan massal dan kekayaan alam dikuasai segelintir orang,” tambah Hasto.
Baca juga: Risma Mengaku Maju Pilkada Jatim 2024 karena Dukungan Kiai
Sementara itu Sekretaris DPC PDIP Kabupaten Jember Widarto, dalam pidatonya pada pembukaan acara, menjelaskan berbagai langkah yang sudah dilakukan partai dalam rangka pemenangan Pilkada serentak 2024.
"Kami yakin kita bisa meningkatkan raihan suara 2 kali lipat dari proyeksi berbagai pihak yakni dengan bekerja keras dan bergotong royong, di tengah upaya pihak lawan yang menggalang kepala desa serta birokrasi,” kata Widarto.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang