Sementara itu, Penjabat Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai, menyatakan, pihaknya terus melakukan uji coba program makan bergizi di sekolah-sekolah.
Evaluasi yang dilakukan saat ini terkait penggunaan wadah makan, yang diharapkan tidak memunculkan persoalan sampah baru.
"Salah satu solusi untuk memecah, kita harus siapkan kotak boksnya. Mereka wajib setelah makan disimpan di sekolah."
"Dibersihkan di sekolah supaya mereka jadi teladan nanti. Setelah itu nanti diambil oleh pihak yang memasak. Jadi diambil terus nanti diisi lagi," kata dia.
Baca juga: Gibran Uji Coba Makan Siang Gratis di SDN Klampis Ngasem Surabaya
Aries menambahkan, jumlah pelajar SD dan SMP di Kota Batu mencapai angka 31 ribu orang.
Jika dihitung, apabila setiap siswa dalam sehari membutuhkan anggaran minimal Rp 7.500, maka dalam sebulan dibutuhkan anggaran sebesar Rp 5,1 miliar, atau dalam setahun mencapai Rp 61 miliar.
"Jadi sayurnya dari Kota Batu, ayamnya, dagingnya, telurnya itu dari Kota Batu semua. Bisa mengangkat ekonomi," ungkap dia.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang