NGAWI, KOMPAS.com - Kepolisian Resor Magetan menangkap AG (34), warga Kecamatan Maospati, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, karena diduga mencabuli keponakannya yang masih berusia di bawah umur.
Kasi Humas Polres Magetan Iptu Agus Riyanto mengatakan, kasus tindak asusila tersebut terbongkar setelah korban mengadukan perbuatan pamannya itu kepada ibunya yang tinggal di daerah lain.
“Yang melaporkan pihak ibu korban yang mendapat pengaduan dari korban karena selama ini tinggal dengan bapaknya. Keduanya sudah bercerai,” ujarnya ditemui di Polres Magetan, Jumat (4/9/2024).
Baca juga: Bawaslu Magetan Dalami Laporan Anggota DPRD Masuk Tim Kampanye
Agus menambahkan, berdasarkan hasil pemeriksaan, pelaku mencabuli keponakannya sebanyak dua kali. Pelaku yang tinggal serumah dengan korban melakukan tindakan tidak senonoh itu saat rumah dalam keadaan sepi.
“Dari keterangan pelaku melakukan pencabulan sebanyak dua kali, dilakukan saat rumah sepi,” imbuhnya.
Sementara itu, korban tidak berani menolak perbuatan bejat pamannya karena takut.
“Korban ini takut karena pamannya ini sering marah dalam kesehariannya,” ucapnya.
Saat ini, pelaku sudah diamankan di Polres Magetan untuk diproses hukum.
Sekretaris Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Magetan Miftahudin mengatakan, pihaknya sudah meminta kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Magetan untuk menjamim keberlangsungan pendidikan korban.
Dia meminta ada kemudahan yang diberikan kepada korban untuk pindah jika diperlukan.
"Info sementara untuk korban rencananya akan pindah mengikuti ibunya. Kita berharap Dinas Pendidikan memberikan kemudahan kepada korban dan menjamin untuk tetap melanjutkan sekolah,” katanya.
Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Magetan mencatat dalam satu tahun terakhir ada tiga korban kasus kekerasan seksual pada anak di bawah umur yang dilakukan pendampingan.
"Tiga kasus kekerasan seksual pada anak yang kita catat menimpa pada anak usia SMP dan SD,” katanya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang