Namun di lokasi, dia tidak menemukan anaknya. Dia hanya mendapati pemandangan yang cukup kacau.
Menurutnya, banyak ambulans hilir mudik dan terdengar tangisan anak-anak. Saat itu kegiatan sholawatan sudah dihentikan.
Ambulans dan berbagai jenis kendaraan roda empat tersebut mengevakuasi korban keracunan ke rumah sakit.
“Suasananya lebih dari pasar. Kacau.” lanjutnya.
Dirinya masih terus menyisir lokasi untuk menemukan anaknya. Hingga kemudian mendapati kabar anaknya yang duduk di bangku kelas 1 SMP itu sudah dievakuasi ke RS.
Baca juga: Keracunan Massal Cianjur, Sisa Nasi Boks dan Air Sumur Diuji Sampel
Anaknya turut menjadi korban keracunan dan kini dirawat di RS HVA Tulungrejo.
"Kondisi sadar tapi masih sangat lemas,” pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, jemaah sholawatan dan pengajian di Desa Krecek, Kecamatan Badas, Kabupaten Kediri Jawa Timur, tumbang akibat keracunan diduga dari camilan yang dibagikan panitia.
Kepala Kepolisian Sektor Pare, Inspektur Satu (Iptu) Siswo Edi, menyebutkan bahwa jumlah korban mencapai ratusan dan proses evakuasi masih berlangsung.
“Jumlah korban belum terdata secara pasti, tetapi diperkirakan ratusan. Saat ini saya masih berada di rumah sakit,” ungkap Iptu Siswo Edi saat dihubungi Kompas.com.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang