KEDIRI, KOMPAS.com - Pengajian di Desa Krecek, Kecamatan Badas, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, terpaksa dihentikan pada Selasa (1/10/2024) malam setelah ratusan jemaah mengalami keracunan.
Kepala Kepolisian Sektor Pare, Inspektur Satu (Iptu) Siswo Edi, menyebutkan bahwa jumlah korban mencapai ratusan dan proses evakuasi masih berlangsung.
“Jumlah korban belum terdata secara pasti, tetapi diperkirakan ratusan. Saat ini saya masih berada di rumah sakit,” ungkap Iptu Siswo Edi saat dihubungi Kompas.com.
Baca juga: Hasil Laboratorium, Penyebab Keracunan Makanan di Gunungkidul karena Kapang dan Bakteri E coli
Para korban dievakuasi menggunakan berbagai moda transportasi, termasuk ambulans dan kendaraan lain, untuk dibawa ke rumah sakit.
Iptu Siswo Edi menambahkan bahwa para korban telah dilarikan ke dua rumah sakit, yaitu RS HVA Tulungrejo dan RS Kabupaten Kediri (RSKK).
“Evakuasi masih terus berlangsung. Korbannya beragam usia, tetapi yang paling banyak adalah anak-anak,” lanjutnya.
Jemaah awalnya mengeluhkan gejala seperti mual, pusing, dan bahkan kehilangan kesadaran.
Penyebab keracunan diduga berasal dari snack yang dibagikan oleh panitia selama pengajian.
“Diduga dari makanan camilan. Namun, jenis camilan yang menyebabkan keracunan masih dalam penyelidikan,” jelas Kapolsek.
Salah satu korban, Zahra Oktaviana (13), saat ini masih menjalani perawatan di rumah sakit setelah kondisi fisiknya menurun usai mengonsumsi camilan tersebut.
“Kondisinya sadar, tetapi masih cukup lemas,” kata Basir, ayah Zahra.
Kejadian ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat, dan pihak berwenang terus melakukan penyelidikan untuk mengidentifikasi penyebab pasti keracunan.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang