KOMPAS.com - Calon Gubernur Jawa Timur (Cagub Jatim), Tri Rismaharini mengaku tidak peduli ketika ditanya perihal hasil survei Indikator Politik Indonesia yang menempatkanya di urutan kedua.
Hal tersebut diungkapkan Risma ketika mengunjungi Pondok Pesantren (Ponpes) Hidayatullah, di Jalan Kejawan Putih Tambak, Kecamatan Mulyorejo, Surabaya, Selasa (1/10/2024).
"Saya nggak mikir (hasil survei Indikator) itu," kata Risma setelah bertemu sejumlah ustaz Ponpes Hidayatullah, Selasa (1/10/2024).
Baca juga: Survei Indikator: Elektabilitas Emil Dardak Ungguli Cagub PKB pada Pilkada Jatim
Diketahui, berdasarkan hasil survei Indikator Politik Indonesia, elektabilitas pasangan Khofifah Indar Parawansa-Emil Elistianto Dardak berada di posisi pertama dengan 61,2 persen.
Kemudian, Risma-Zahrul Azhar Asumta (Gus Hans) di urutan kedua dengan nilai 26,0 persen. Selanjutnya, Luluk Nur Hamidah-Lukmanul Khakim berada di posisi terakhir dengan 2,2 persen.
"Bah (biarin), urutan nomor piro kek (berapa pun)," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, Luluk Nur Hamidah mengatakan tidak kaget dengan presentase yang telah dikeluarkan lembaga tersebut. Menurutnya, setiap survei selalu memiliki tendensi tertentu.
Baca juga: Pilkada Jatim 2024, Risma Dapat Dukungan dari Kelompok Relawan Prabowo
"Survei memang punya nuansa dan tendensi tertentu. Dan kita juga sudah enggak kaget sih dengan hal-hal yang semacam itu," kata Luluk saat ziarah ke makam KH Hasan Gipo, Surabaya, Senin (30/9/2024).
Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu bakal menggunakan hasil survei Poltracking dan Indikator sebagai cerminan untuk meningkatkan kenerja partai dalam Pilkada Jatim 2024.
"Sebagai cermin saja, buat kita bahwa mesin partai memang harus bekerja keras. Oleh karena itu sudah benar langkah yang kami tempuh, yaitu dengan cara konsolidasi partai," ujarnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang