Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PDI-P Rekomendasikan Mundjidah-Sumrambah untuk Pilkada Jombang 2024

Kompas.com, 30 Juli 2024, 18:23 WIB
Moh. SyafiĆ­,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

JOMBANG, KOMPAS.com - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) resmi mengusung pasangan Mundjidah Wahab-Sumrambah sebagai pasangan calon bupati-calon wakil bupati pada Pilkada Kabupaten Jombang 2024.

Hal itu diketahui setelah pengurus DPD PDI-P Jawa Timur menyerahkan rekomendasi dari DPP PDI-P kepada pasangan Mundjidah-Sumrambah di Kantor DPD PDI-P Jawa Timur, di Surabaya, Selasa (30/7/2024).

Baca juga: Mendagri Sebut 40 Pj Kepala Daerah Ajukan Pengunduran Diri demi Maju Pilkada

Mundjidah dan Sumrambah merupakan pasangan bupati dan wakil bupati Jombang periode 2018-2023. Pasangan ini terpilih pada Pilkada Jombang 2018.

Informasi terkait turunnya rekomendasi dari PDI-P kepada Mundjidah-Sumrambah, dibenarkan oleh Ema Umiyyatul Chusnah, putri Mundjidah Wahab, sekaligus Ketua DPC PPP Kabupaten Jombang.

“Iya, hari ini. (Rekomendasi) diterima di Kantor DPD PDI-P Jawa Timur,” ungkap Ema, saat dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (30/7/2024).

Baca juga: Andi-Fatmawati Bantah Isu Borong Partai Lawan Kotak Kosong untuk Pilkada Sulsel

Dia mengatakan, selain diusung PDI-P, Mundjidah selaku Ketua DPW PPP Jawa Timur, juga berpeluang mendapatkan tambahan dukungan dan rekomendasi dari PPP.

Ema meyakini, PPP segera menyusul memberikan rekomendasi kepada pasangan Mundjidah - Sumrambah.

Apalagi, lanjut dia, sebelum menerima rekomendasi dari PDI-P, Mundjidah telah menerima surat tugas PPP.

“Rekomendasi dari PPP masih belum, tetapi kemungkinan juga segera turun,” ujar Ema.

Baca juga: Menko Hadi Minta Tak Ada Rotasi Pejabat TNI-Polri sampai Pilkada Tuntas

Sebelumnya diberitakan, Mantan Bupati Jombang Mundjidah Wahab, menyatakan dirinya siap maju pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Jombang Tahun 2024.

Pernyataan Mundjidah disampaikan setelah dirinya dirinya mendapatkan surat tugas dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Demokrat.

Perkembangan terbaru, Mundjidah menyatakan bahwa dirinya akan berpasangan kembali dengan Mantan Wakil Bupati Jombang Sumrambah pada Pilkada Jombang.

Hal itu diungkapkan Mundjidah setelah dirinya menghadiri rapat konsolidasi Pilkada Serentak 2024, di Kantor DPD PDI Perjuangan Jawa Timur di Surabaya, pada Senin (15/7/2024) lalu.

Dia mengatakan, dari hasil pertemuan di Kantor DPD PDI Perjuangan Jawa Timur, pasangan Mundjidah - Sumrambah akan running Pilkada Jombang 2024.

"Alhamdulillah, ikhtiar kami untuk melanjutkan jilid 2 terwujud untuk Jombang lebih baik," kata Mundjidah, melalui keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu (17/7/2024).

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Kesaksian Tour Leader di Bangsring Banyuwangi: Pelaku Ancam, Jika Tak Bayar, Bus Tak Bisa ke Luar
Kesaksian Tour Leader di Bangsring Banyuwangi: Pelaku Ancam, Jika Tak Bayar, Bus Tak Bisa ke Luar
Surabaya
Sebagian Rombongan Wisata Korban Pemalakan di Bangsring Underwater Banyuwangi Ternyata Lansia
Sebagian Rombongan Wisata Korban Pemalakan di Bangsring Underwater Banyuwangi Ternyata Lansia
Surabaya
Banjir Genangi Jalan Pantura Baluran Situbondo, Arus Lalu Lintas Melambat
Banjir Genangi Jalan Pantura Baluran Situbondo, Arus Lalu Lintas Melambat
Surabaya
Rombongan Wisatawan Disandera dan Dipalak Rp 150.000, Pemkab Banyuwangi: Pelaku Bukan Pengelola Resmi
Rombongan Wisatawan Disandera dan Dipalak Rp 150.000, Pemkab Banyuwangi: Pelaku Bukan Pengelola Resmi
Surabaya
Pelaku Pungli 'Uang Pengawalan' Bus Wisata di Banyuwangi Dikenai Sanksi Wajib Lapor
Pelaku Pungli "Uang Pengawalan" Bus Wisata di Banyuwangi Dikenai Sanksi Wajib Lapor
Surabaya
Ditangkap Polisi, 2 Pelaku Pungli Bus Pariwisata di Banyuwangi Minta Maaf
Ditangkap Polisi, 2 Pelaku Pungli Bus Pariwisata di Banyuwangi Minta Maaf
Surabaya
Polisi Ciduk 2 Penyandera Bus Wisata di Banyuwangi, Pengakuan Pelaku: Beli Sembako untuk Warga
Polisi Ciduk 2 Penyandera Bus Wisata di Banyuwangi, Pengakuan Pelaku: Beli Sembako untuk Warga
Surabaya
Bus Pariwisata di Banyuwangi Ditahan Preman karena Tak Bayar 'Uang Pengawalan', Penyandera Ditangkap
Bus Pariwisata di Banyuwangi Ditahan Preman karena Tak Bayar "Uang Pengawalan", Penyandera Ditangkap
Surabaya
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Surabaya
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Surabaya
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Surabaya
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Surabaya
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Surabaya
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
Surabaya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau