Editor
Saat itu pelaku juga sengaja menginjak gas mobil ketika korban masih duduk di lantai dengan bersandar pada pintu mobil.
"Si pelaku melihat korban berada di sisi kendaraan yang sedang duduk. Namun (pelaku) memasuki kemudi kendaraan, tidak ada kata awas dari si pelaku," jelas Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Hendro Sukmono pada 11 Oktober 2023.
Ia juga mengatakan Ronald sempat memukul kepala korban sebanyak dua kali saat berada di lift menuju basement.
Saat tahu kekasihnya dalam kondisi tak berdaya, Ronald membawa Dini ke apartemen yang ada di Jalan Raya Lontar menggunakan kursi roda.
Ia juga sempat memberikan napas buatan, namun sang kekasih sudah tak bergerak. Lalu Ronald membawa Dini ke ke Rumah Sakit (RS) National Hospital Surabaya.
Saat tiba di rumah sakit, korban dinyatakan sudah meninggal dunia.
Ronald Tannur sempat membuat laporan palsu atas kematian korban dengan maksud menghindari jerat hukum.
Ronald Tannur mendatangi Polsek Lakarsantri Surabaya usai dokter National Hospital menyatakan Dini tewas. Kepada polisi, Ronald bilang kalau ada perempuan meninggal di Apartemen Surabaya Barat, setelah asam lambung kambuh.
Dari informasi yang diberikan pelaku tersebut, Polsek Lakarsantri dan Inafis Polrestabes Surabaya mendatangi lokasi.
Baca juga: Kajati Jatim soal Vonis Bebas Ronald Tannur: Kami Ajukan Kasasi
Awalnya, polisi sempat percaya dengan laporan Ronald.
Ketika diwawancara sejumlah media, pejabat Polsek Lakarsantri mengatakan bahwa Dini tewas karena penyakit bawaan, yaitu asam lambung.
Atas berita tersebut, teman-teman Dini menyebarkan bukti-bukti kondisi terakhir korban ketika dari Blackhole KTV Club, Lenmarc Mall, bersama Ronald.
Akhirnya Satreskrim Polrestabes Surabaya memutuskan mengambil alih kasus tersebut.
Beberapa tim pun disebar untuk mencari informasi. Di situlah kejanggalan mulai terungkap. Pada Rabu, 4 Oktober 2023 sekira pukul 23.00 WIB, jenazah Dini diotopsi di RSUD dr Soetomo.
Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Pasma Royce mengatakan, tersangka merupakan anak dari anggota DPR RI dari Nusa Tenggara Timur (NTT) bernama Edward Tannur.