Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Striker Timnas U-16 Fadly Alberto Hengga Tinggal di Rumah Sederhana di Lahan Perhutani Bojonegoro

Kompas.com, 12 Juli 2024, 05:00 WIB
Hamim,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

BOJONEGORO, KOMPAS.com - Fadly Alberto Hengga (16), striker Timnas U-16 asal Desa Banjarsari, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur sukses membawa nama Garuda Muda pada ajang ASEAN U-16 Boy Championship 2024. 

Fadly adalah anak pertama dari pasangan John Clif Hengga (49) dengan Piana (43), warga asal Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur.

Baca juga: Penyelenggaraan AFF U-16 di Solo Sukses, Pj Gubernur Nana Harap Event Berikutnya Digelar di Jateng

Namun ternyata Fadly Alberto Hengga tinggal di lokasi yang kurang layak huni. Fadly tinggal bersama ibu dan adik perempuannya Iriana Beatrik Hengga di sebuah rumah dari papan kayu berukuran 4x8 meter.

Rumah tersebut berdiri di atas lahan milik Perhutani di Desa Banjarsari, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Bojonegoro.

Saat Kompas.com berkunjung ke rumahnya pada Kamis (11/7/2024), tampak ruang tamu, dapur, dan kamar tidur menyatu tanpa sekat.

Ibunda Fadly menempati dan menyewa tempat tersebut pada pihak Perhutani setelah sebelumnya kerabat lainnya menempati rumah di lokasi itu. Sang ibu bekerja serabutan demi menghidupi anak-anaknya dan membayar uang sewa.

Baca juga: Viral, Kisah Lucky Tak Lolos PPDB SMP di Semarang, padahal Juara Paduan Suara Internasional

Meski berada di tengah keterbatasan, Fadly Alberto Hengga sangat bersemangat menggapai impiannya demi membanggakan orangtua.

"Impiannya bisa membanggakan orangtua membangunkan rumah ibu dan adik," ujarnya saat ditemui oleh Kompas.com, Kamis (11/7/2024).

Baca juga: Daftar 28 Pemain TC Timnas U19 Indonesia untuk Piala AFF U19 2024

Fadly Alberto Hengga, Striker Timnas U16 asal Desa Banjarsari, Kecamatan Trucuk, Bojonegoro, saat ditemui Kompas.com di rumahnya, Kamis (11/7/2024))KOMPAS.COM/HAMIM Fadly Alberto Hengga, Striker Timnas U16 asal Desa Banjarsari, Kecamatan Trucuk, Bojonegoro, saat ditemui Kompas.com di rumahnya, Kamis (11/7/2024))

Kecintaan Fadly pada dunia sepak bolah rupanya sudah muncul sejak dirinya masih kecil.

Saat itu, Fadly Alberto Hengga yang baru masuk Sekolah Dasar diajak oleh ibunya untuk pulang ke kampungnya di Bojonegoro, Jawa Timur.

Striker Timnas U-16 kelahiran Timika, Papua Tengah tersebut, mulai serius belajar bermain sepak bola sejak masih duduk di bangku kelas 3 Sekolah Dasar (SD).

Kala itu, Fadly Alberto Hengga diajak oleh temannya mengikuti latihan di Sekolah Sepak Bola (SSB) Sukorejo, Kabupaten Bojonegoro. 

Fadly Alberto Hengga yang memang hobi sepak bola pun langsung mengikuti ajakan temannya tersebut latihan sepak bola di SSB Sukorejo

Baca juga: Shin Tae-yong Tak Ditargetkan Bawa Timnas Indonesia ke Piala Dunia 2026

Bahkan, pada awal latihan sepak bola di SSB itu, dirinya dipinjami oleh temannya sepatu karena belum mampu membeli sepatu bola.

"Sejak kecil sepak bola itu sudah melekat di hati, waktu kelas 3 SD saya diajak teman di kampung latihan di SSB Sukorejo" kata Fadly.

Halaman:


Terkini Lainnya
Wisatawan Lansia Dipungli 'Uang Pengawalan' Rp 150.000 di Bangsring Banyuwangi, Sempat Ketakutan
Wisatawan Lansia Dipungli "Uang Pengawalan" Rp 150.000 di Bangsring Banyuwangi, Sempat Ketakutan
Surabaya
M Zaki Ubaidillah, Pemain Muda Asal Madura Raih Perak SEA Games, Sang Ayah Doakan Jadi Juara Dunia
M Zaki Ubaidillah, Pemain Muda Asal Madura Raih Perak SEA Games, Sang Ayah Doakan Jadi Juara Dunia
Surabaya
Kesaksian Tour Leader di Bangsring Banyuwangi: Pelaku Ancam, Jika Tak Bayar, Bus Tak Bisa ke Luar
Kesaksian Tour Leader di Bangsring Banyuwangi: Pelaku Ancam, Jika Tak Bayar, Bus Tak Bisa ke Luar
Surabaya
Sebagian Rombongan Wisata Korban Pemalakan di Bangsring Underwater Banyuwangi Ternyata Lansia
Sebagian Rombongan Wisata Korban Pemalakan di Bangsring Underwater Banyuwangi Ternyata Lansia
Surabaya
Banjir Genangi Jalan Pantura Baluran Situbondo, Arus Lalu Lintas Melambat
Banjir Genangi Jalan Pantura Baluran Situbondo, Arus Lalu Lintas Melambat
Surabaya
Rombongan Wisatawan Disandera dan Dipalak Rp 150.000, Pemkab Banyuwangi: Pelaku Bukan Pengelola Resmi
Rombongan Wisatawan Disandera dan Dipalak Rp 150.000, Pemkab Banyuwangi: Pelaku Bukan Pengelola Resmi
Surabaya
Pelaku Pungli 'Uang Pengawalan' Bus Wisata di Banyuwangi Dikenai Sanksi Wajib Lapor
Pelaku Pungli "Uang Pengawalan" Bus Wisata di Banyuwangi Dikenai Sanksi Wajib Lapor
Surabaya
Ditangkap Polisi, 2 Pelaku Pungli Bus Pariwisata di Banyuwangi Minta Maaf
Ditangkap Polisi, 2 Pelaku Pungli Bus Pariwisata di Banyuwangi Minta Maaf
Surabaya
Polisi Ciduk 2 Penyandera Bus Wisata di Banyuwangi, Pengakuan Pelaku: Beli Sembako untuk Warga
Polisi Ciduk 2 Penyandera Bus Wisata di Banyuwangi, Pengakuan Pelaku: Beli Sembako untuk Warga
Surabaya
Bus Pariwisata di Banyuwangi Ditahan Preman karena Tak Bayar 'Uang Pengawalan', Penyandera Ditangkap
Bus Pariwisata di Banyuwangi Ditahan Preman karena Tak Bayar "Uang Pengawalan", Penyandera Ditangkap
Surabaya
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Surabaya
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Surabaya
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Surabaya
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Surabaya
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau