SUMENEP, KOMPAS.com - Proses pencarian terhadap tiga nelayan yang hilang usai perahu mereka ditabrak kapal penumpang di perairan Pulau Gili Iyang, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, resmi dihentikan.
Hal ini setelah tim SAR Gabungan melakukan pencarian selama tujuh hari sejak pertama kali para korban dinyatakan hilang pada Rabu (26/6/2024).
"Hari ini sudah resmi dihentikan, tapi kami tetap akan koordinasi dengan para nelayan untuk segala kemungkinan," kata Kepala Sub-Bagian Hubungan Masyarakat Polres Sumenep AKP Widiarti saat dihubungi, Kamis (4/7/2024).
Baca juga: Hari Terakhir Pencarian 3 Nelayan di Sumenep, Area Diperluas Jadi 5 Mil Laut
Widiarti menjelaskan, sesuai SOP, pencarian dihentikan karena selama tujuh hari ini tidak ada tanda-tanda ditemukannya korban.
Selain itu, penghentian pencarian juga sesuai dengan UU Nomor 29 Tahun 2014.
Selama pencarian, Tim SAR Gabungan, lanjut Widiarti, sudah menyisir perairan utara Pulau Gili Iyang hingga Pantai Badur dan wilayah Kecamatan Dasuk Sumenep.
Total luas pencarian kurang lebih 5 mil laut persegi dengan menggunakan rubber boat Basarnas dan perahu nelayan.
Namun, jika nantinya ditemukan adanya tanda-tanda keberadaan korban, operasi SAR akan kembali dibuka.
"Makanya kita koordinasi dengan nelayan, jika nanti ada tanda-tanda korban ditemukan, operasi pencarian akan kembali dibuka," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, perahu nelayan yang berisi lima orang mengalami kecelakaan laut pada Rabu (26/6/2024).
Peristiwa itu bermula saat Mahri bersama 4 nelayan lainnya yakni Madripak, Amsun, Saili, dan Sakben berangkat mencari ikan pada Selasa (25/6/2024) sekitar pukul 22.00 WIB dengan menggunakan perahu PN. Sinar Lena.
Saat tiba di perairan Gili Genting, kelima nelayan yang merupakan warga Desa Banraas, Kepulauan Gili Iyang, Kecamatan Dungkek, itu menabur jaring dengan harapan mendapat ikan. Mereka kemudian tidur di tengah laut.
Namun, pada Rabu (26/6/2024) sekitar pukul 03.00 WIB, tiba-tiba perahu mereka ditabrak dari arah belakang oleh kapal yang diduga merupakan kapal penumpang.
Dari lima orang nelayan itu, dua orang selamat yakni Madripak dan Mahri dengan cara berenang dan dibantu oleh nelayan yang lain. Sedangkan yang tiga orang hingga saat ini masih belum ditemukan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.