Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak Berkebutuhan Khusus di Ngawi Hamil Diduga Dicabuli 2 Teman Kakeknya

Kompas.com - 28/06/2024, 11:14 WIB
Sukoco,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

NGAWI, KOMPAS.com- Seorang anak berkebutuhan khusus di Ngawi, Jawa Timur hamil empat diduga dicabuli oleh dua teman kakeknya. Korban merupakan siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana Kabupaten Ngawi Nugraha Ningrum mengungkapkan, pemerintah daerah memberikan pendampingan pada korban.

"Kita memberikan pendampingan kepada korban terkait kebutuhan dia ungtuk kesehatan korban dan pemeriksaan kehamilannya. Kita memastikan kesehatan korban dan janinnya," ungkap Nugraha, Kamis (27/6/2024).

Baca juga: Tangkap Paman dan Kakek, Kini Polisi Periksa Nenek Berkait Pencabulan 2 Cucunya di Depok

Staf Pendamping pada UPT Pendampingan Dinas KB Kabupaten Ngawi Gatot Karyanto mengatakan, korban mengaku telah dicabuli oleh dua orang lansia yang merupakan teman kakeknya.

“Dari pengakuan korban, pelaku adalah teman kakeknya. Saat itu korban diajak ke sawah oleh kakeknya, oleh pelaku korban diajak ke gubuk yang ada di area sawah dan pelaku memperkosa korban,” katanya.

Baca juga: Polisi Periksa 2 Korban dan Ibunya Terkait Pencabulan Kakak Beradik di Tapos Depok

Dari pengakuan korban, perbuatan tersebut dilakukan oleh teman sang kakek selama dua kali.

Sedangkan satu terduga pelaku lainnya adalah kakek penjual es keliling dan diduga lebih dari dua kali mencabuli korban. Terduga pelaku kedua juga disebut memberikan uang kepada korban.

“Pelaku kedua dari pengakuan korban lebih dari dua kali melakukan perbuatan tersebut kepada korban. Dari pengkauannya kadang diberi uang oleh pelaku kedua,” imbuh Gatot.

Baca juga: Belum Tetapkan Tersangka, Polisi Masih Sidik Kasus Pencabulan Bocah oleh Kakek dan Paman di Depok

Pencabulan tersebut terkuak setelah korban diketahui hamil empat bulan.

Adapun korban tinggal bersama kakeknya karena kedua orangtuanya bercerai. Ayah korban bekerja di Jakarta dan ibunya telah menikah lagi.

Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Kabupaten Ngawi mengaku tak memiliki rumah aman untuk menampung korban.

“Saat ini tetap tinggal di rumah kakeknya, diasuh oleh tantenya karena dinas belum memiliki rumah aman untuk menampung korban,” kata Gatot.

Penjelasan polisi

Kasi Humas Polres Ngawi Iptu Dian Ambarwati mengatakan, dua lansia terduga pelaku pencabulan adalah S (60) dan B (60).

Keluarga korban melaporkan kasus tersebut ke Polres Ngawi pada 7 Mei 2024.

Menurut Dian, kedua terduga pelaku mangkir saat dipanggil oleh kepolisan Resor Ngawi untuk dimintai keterangan.

Baca juga: Pelaku Pencabulan 2 Remaja di Kemayoran Warisi Jabatan RT dari Bapaknya

Pihak Polres lalu menerbitkan panggilan kedua kalinya untuk kedua terduga pelaku.

”Itu perkara kasus persetubuhan anak, terlapornya sudah dua kali dipanggil sebagai saksi untuk dimintai keterangan namun tidak hadir. Kemudian diterbitkan surat perintah membawa saksi,” ucapnya.

Saat kedua pelaku akan dibawa paksa untuk dimintai keterangan ternyata keduanya telah kabur. 

“Ternyata terduga pelaku sudah tidak di alamat tersebut dan polres juga sudah minta surat keterangan dari desa bahwa memang benar pelaku sudah tidak di sana. Tindak lanjut dari Reskrim melakukan gelar perkara penetapan tersangka dan menerbitkan DPO,” pungkas Dian Ambarwati.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Usai Dapat Rekomendasi PKB, Eri Cahyadi Terima Surat Tugas PSI Maju Pilkada Surabaya

Usai Dapat Rekomendasi PKB, Eri Cahyadi Terima Surat Tugas PSI Maju Pilkada Surabaya

Surabaya
Polisi Lumajang Periksa Pengasuh Ponpes yang Nikahi Gadis di Bawah Umur

Polisi Lumajang Periksa Pengasuh Ponpes yang Nikahi Gadis di Bawah Umur

Surabaya
Bus Pelita Indah Terguling di Kediri, 13 Penumpang Terluka

Bus Pelita Indah Terguling di Kediri, 13 Penumpang Terluka

Surabaya
Survei Indopol: Bupati Petahana Ungguli Sosok Lain dalam Pilkada Lamongan 2024

Survei Indopol: Bupati Petahana Ungguli Sosok Lain dalam Pilkada Lamongan 2024

Surabaya
Polisi Tetapkan 3 Tersangka Penganiayaan Tukang Pentol, 2 Orang Pesilat dan Residivis

Polisi Tetapkan 3 Tersangka Penganiayaan Tukang Pentol, 2 Orang Pesilat dan Residivis

Surabaya
Simpan Sabu di Dalam 63 Klip Plastik dan Siap Dikonsumsi, Pria di Sumenep Diringkus Polisi

Simpan Sabu di Dalam 63 Klip Plastik dan Siap Dikonsumsi, Pria di Sumenep Diringkus Polisi

Surabaya
Rumah di Kediri Terbakar, Pemilik Tewas

Rumah di Kediri Terbakar, Pemilik Tewas

Surabaya
Cerita Penemuan Motor Hilang di Jombang, Berawal dari Sepeda Angin yang Digunakan Pelaku

Cerita Penemuan Motor Hilang di Jombang, Berawal dari Sepeda Angin yang Digunakan Pelaku

Surabaya
Sepekan Pencarian, 3 Nelayan Hilang Usai Ditabrak Kapal Penumpang di Gili Iyang Sumenep Belum Ditemukan

Sepekan Pencarian, 3 Nelayan Hilang Usai Ditabrak Kapal Penumpang di Gili Iyang Sumenep Belum Ditemukan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Selasa 2 July 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Selasa 2 July 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Surabaya
Kronologi Bus Harapan Jaya Tabrak Truk di Tol Jombang-Mojokerto, 1 Tewas

Kronologi Bus Harapan Jaya Tabrak Truk di Tol Jombang-Mojokerto, 1 Tewas

Surabaya
330 Pasangan Ikuti Nikah Massal di Balai Kota Surabaya

330 Pasangan Ikuti Nikah Massal di Balai Kota Surabaya

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Selasa 2 July 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Selasa 2 July 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Surabaya
Bus Harapan Jaya Tabrak Truk di Tol Jombang, Kondektur Tewas

Bus Harapan Jaya Tabrak Truk di Tol Jombang, Kondektur Tewas

Surabaya
Suami Istri di Kediri Dikeroyok Massa, Polisi Lacak Pelaku dan Korban Luka Lebam

Suami Istri di Kediri Dikeroyok Massa, Polisi Lacak Pelaku dan Korban Luka Lebam

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com