Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjelasan Polisi soal Kabar Siswi SMAN 3 Taruna Angkasa Madiun Meninggal Tidak Wajar

Kompas.com - 27/06/2024, 06:08 WIB
Muhlis Al Alawi,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Polisi memberikan klarifikasi soal siswi kelas X SMAN 3 Taruna Angkasa Madiun berinisial GP meninggal dunia.

Kasat Reskrim Polres Madiun Kota, AKP Sujarno yang dikonfirmasi Kompas.com, Rabu (26/4/2024) malam mengatakan, siswi 16 tahun itu meninggal karena sakit.

Memang, dalam dua pekan terakhir ini ramai pembicaraan soal seorang siswi kelas X SMAN 3 Taruna Angkasa Madiun berinisial GP asal Desa Geneng, Kecamatan Geneng, Kabupaten Ngawi.

Baca juga: Kisah Mbah Nyoto, 7 Tahun Tinggal di Lubang Tanah Dekat Kuburan Madiun

Ia meninggal dunia setelah mendapatkan perawatan intensif di RSU Widodo Ngawi, Rabu (12/6/2024).

Polisi angkat bicara. Kasat Reskrim Polres Madiun Kota, AKP Sujarno menyatakan korban meninggal lantaran sakit.

Hal itu berdasarkan rekam medis korban yang sudah dibawa keluarganya.

"Yang jelas korban meninggal karena sakit. Hal itu dibuktikan dengan rekam medis yang sudah dibawa keluarga. Rekam medis itu diserahkan dari rumah sakit kepada keluarga," kata Sujarno.

Ia mengatakan polisi sudah memeriksa saksi ahli guna menjelaskan rekam medis yang dialami korban.

Baca juga: Berenang di Bengawan Madiun, Bocah 9 Tahun di Ngawi Tewas Tenggelam

Diduga korban menderita penyakit paru-paru. Kemudian meningkat mengalami infeksi otak.

Menurut Sujarno, tim Satreskrim Polres Madiun Kota sudah melakukan penyelidikan setelah mendapatkan informasi korban meninggal.

Penyelidikan dimulai dengan mengklarifikasi sejumlah pihak mulai dari sekolah, teman korban hingga orang tua korban.

"Setelah mendapatkan informasi kami langsung jemput bola dengan melakukan penyelidikan dan kami sudah klarifikasi semuanya," ungkap Sujarno.

Sujarno menjelaskan orang tua korban sudah menerima musibah yang menimpa GP setelah mendapatkan penjelasan hasil penyelidikan polisi.

Baca juga: Ngemplang Pajak Rp 2,5 M, Pengusaha Bahan Kue di Kota Madiun Ditahan

Ia menambahkan, dari rekam medis polisi tidak menemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.

"Tidak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban," kata Sujarno.

Terhadap fakta itu, polisi tidak perlu melakukan autopsi lantaran tidak ada petunjuk terkait kematian tidak wajar korban.

Sujarno mengimbau warga tak perlu membesar-besarkan persoalan yang tidak sesuai dengan fakta dan kebenarannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

HUT Bhayangkara, BEM Malang Raya Minta Polri Sigap Terima Aduan Warga

HUT Bhayangkara, BEM Malang Raya Minta Polri Sigap Terima Aduan Warga

Surabaya
2 Santri yang Curi Susu karena Uang Bulanan Kurang Akhirnya Dibebaskan

2 Santri yang Curi Susu karena Uang Bulanan Kurang Akhirnya Dibebaskan

Surabaya
Pemilik Kandang Ayam yang Tertimbun Longsor di Blitar Belum Ditemukan

Pemilik Kandang Ayam yang Tertimbun Longsor di Blitar Belum Ditemukan

Surabaya
Pemkot Surabaya Terapkan Blokir KK, Warga Bingung dan Takut

Pemkot Surabaya Terapkan Blokir KK, Warga Bingung dan Takut

Surabaya
TKI Asal Malang yang Tewas di Jepang Belum Bisa Dipulangkan, Ini Alasannya

TKI Asal Malang yang Tewas di Jepang Belum Bisa Dipulangkan, Ini Alasannya

Surabaya
Spanduknya Bertebaran, Pj Wali Kota Malang Mengaku Bukan Kampanye Pilkada 2024

Spanduknya Bertebaran, Pj Wali Kota Malang Mengaku Bukan Kampanye Pilkada 2024

Surabaya
Tabrak dan Pukul Polisi, Dua Pelaku Pencurian di Surabaya Ditembak

Tabrak dan Pukul Polisi, Dua Pelaku Pencurian di Surabaya Ditembak

Surabaya
TKI asal Kabupaten Malang Dikabarkan Tewas Tenggelam di Jepang

TKI asal Kabupaten Malang Dikabarkan Tewas Tenggelam di Jepang

Surabaya
Ponpes di Lumajang yang Pengasuhnya Nikahi Gadis 16 Tahun Tanpa Wali Ternyata Tak Punya Izin

Ponpes di Lumajang yang Pengasuhnya Nikahi Gadis 16 Tahun Tanpa Wali Ternyata Tak Punya Izin

Surabaya
500 Ekor Ayam Terpanggang dalam Kebakaran Kandang di Lamongan

500 Ekor Ayam Terpanggang dalam Kebakaran Kandang di Lamongan

Surabaya
Alasan Cinta, Pria di Surabaya Curi Celana Dalam Teman Lelakinya

Alasan Cinta, Pria di Surabaya Curi Celana Dalam Teman Lelakinya

Surabaya
Pengendara Motor Tewas Tertabrak Mobil di Gresik

Pengendara Motor Tewas Tertabrak Mobil di Gresik

Surabaya
Viral, Video Pesilat Keroyok Suami Istri di Kediri, Polisi Selidiki

Viral, Video Pesilat Keroyok Suami Istri di Kediri, Polisi Selidiki

Surabaya
Kendaraan Dinas di Sampang Digunakan Tak Sesuai Ketentuan, Ada yang Digadaikan

Kendaraan Dinas di Sampang Digunakan Tak Sesuai Ketentuan, Ada yang Digadaikan

Surabaya
Tinggalkan Bandung Barat meski Dapat Penugasan PDI-P, Hengky: Saya Diminta Fokus ke Kota Blitar

Tinggalkan Bandung Barat meski Dapat Penugasan PDI-P, Hengky: Saya Diminta Fokus ke Kota Blitar

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com