Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penuhi Nazar, Orangtua di Sampang Tunangkan Anaknya yang Masih Usia 7 Tahun

Kompas.com, 22 April 2024, 16:33 WIB
Taufiqurrahman,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Delapan tahun yang lalu, Zainab (35) dan Zahri (45), warga Desa Dharma Camplong, Kecamatan Camplong, Kabupaten Sampang, Jawa Timur, bertemu dengan salah satu familinya Moh Zahri dan Zulaiha di Mekkah.

Pertemuan itu terjadi saat mereka melaksanakan ibadah haji. Pertemuan di tanah suci itu, mengobati kerinduan mereka karena sudah puluhan tahun tidak pernah bertemu. 

Dari pertemuan itu, mereka tidak ingin hubungan kekerabatannya kembali menghilang. Kedua keluarga itupun bernazar ingin menjodohkan anak-anak mereka sebagai pengikat hubungan kekerabatan. 

Baca juga: Viral, Video Bocah Bertunangan di Madura

"Di Baitullah, kami bernazar bahwa anak saya akan dijodohkan dengan anak famili saya yang bertemu di Mekkah 8 tahun yang lalu," ujar Zahri saat ditemui di rumahnya, Senin (22/4/2024). 

Saat pertemuan itu, Zainab sedang hamil tua, begitu pula dengan Zulaiha.

Zainab bersama dengan suaminya, merupakan tenaga kerja Indonesia (TKI) di Arab Saudi sebagai pelayan jemaah haji. 

Tiba masa melahirkan, Zainab pulang ke kampung halamannya. Setelah melahirkan, Zainab kembali lagi ke Arab Saudi. Anak yang dilahirkan, diasuh oleh adik kandungnya, Nikmah (31). 

"Sejak lahir itu, anak saya sudah dianggap menantu oleh calon besan saya karena anak saya perempuan, sedangkan anak calon besan saya laki-laki," kata Zahri. 

Sejak pertunangan tidak resmi itu, keluarga besan sering mengirimkan berbagai jenis pakaian kepada anak Zahri, terutama saat menjelang Lebaran. 

Baca juga: Bocah Bertunangan di Sampang Madura, Kementerian PPPA Ungkap Janji Orangtua

"Semua pemberian dari besan diberikan kepada anak saya yang sehari-hari diasuh adik ipar saya. Sedangkan saya dan istri melanjutkan pekerjaan di Mekkah," terang Zahri. 

Seiring berjalannya waktu, keluarga calon besan ingin meresmikan pertunangan anaknya.

Rencana itu sempat menuai pertentangan di keluarga Zahri, teruma ayah dan ibu angkatnya.

Mereka beralasan, dua anak itu masih bocah. Selain itu, di keluarga ayah angkatnya, pertunangan usia anak tidak lumrah. 

"Awalnya ada pertentangan. Namun, karena pihak calon besan mendesak dan jika tidak disetujui, hubungan kekerabatan akan rusak, maka permintaan keluarga besan dipenuhi dan pertunangan diresmikan," ungkap Zahri. 

Nikmah, ibu angkat si anak, juga sempat menolak. Alasannya, jodoh itu hanya rekayasa manusia.

Halaman:


Terkini Lainnya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau