Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengakuan Warga Jember soal Keracunan Takjil Massal: Anak Saya Muntah-muntah

Kompas.com - 01/04/2024, 12:23 WIB
Bagus Supriadi,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

JEMBER, KOMPAS.com -  Puluhan warga Desa Mayang, Kabupaten Jember, Jawa Timur keracunan takjil yang dibagikan secara gratis pada Minggu (31/3/2024).

Salah seorang warga penerima takjil Muhlis mengungkapkan, kasus bermula saat warga memakan takjil berupa nasi kotak yang dibagikan di pinggir jalan menjelang buka puasa.

Baca juga: Warga Jember Keracunan Takjil Gratis, Polisi Periksa Pembuat Makanan

"Isi nasi kotak itu ada nasi, ayam, mie dan lauk pauk lainnya," kata Muhlis, salah seorang warga yang menerima takjil pada Kompas.com, Senin (1/4/2024).

Menurut dia, nasi kotak yang dia dapatkan tidak dimakan sendiri. Namun diberikan pada anaknya untuk berbuka puasa.

"Setelah anak saya makan nasi kotak itu, dia muntah-muntah dan sakit perut," terang dia.

Baca juga: Puluhan Warga Jember Keracunan Usai Makan Takjil Gratis yang Dibagi di Jalan

Akhirnya, Muhlis membawa anaknya ke Klinik Purwoko di Kecamatan Mayang. Sesampainya di sana, ternyata banyak warga yang juga mengalami keracunan.

"Karena tadi yang nerima takjil ini banyak, banyak orang yang lewat dikasi takjil itu," imbuh dia.

Muhlis  tidak mengetahui siapa yang membagikan takjil tersebut. Namun ia menduga yang membagikan takjil juga warga Mayang.

Sementara itu, Ivan Zuniar Rahman (27), salah seorang tetangga dari pembuat takjil itu menambahkan ada sekitar 300 kotak takjil yang dibuat dan dibagikan pada warga.

"Takjil itu dimasak di sebelah  rumah saya, tapi kalau belanja bahan baku di mana saya tidak tahu," papar dia.

Bahkan, kata dia, warga yang memasak takjil itu juga mengalami keracunan. Namun Ivan tidak memakan takjil itu sehingga terhindar dari keracunan.

Sebelumnya diberitakan puluhan warga Desa Mayang, Kabupaten Jember, Jawa Timur mengalami keracunan diduga karena mengkonsumsi takjil gratis pada Minggu (31/3/2024).

Baca juga: Bagi-bagi Takjil di Ambon, Disemarakkan Tarian Samrah dan Hadrat

Mereka mengalami sakit perut hingga muntah sehingga dibawa ke Puskesmas dan klinik kesehatan terdekat.

Kapolsek Mayang, Iptu Sugeng Romdoni menjelaskan sementara ada 56 korban yang dibawa ke layanan kesehatan

"Korban yang dirawat di Puskesmas Mayang ada sekitar 43 orang, yang di Klinik Purwoko 13 orang, jadi ada sekitar 56 korban," kata dia pada Kompas.com via telepon Senin (1/4/2024).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Dua Pejabat di DPRD Madiun Diperiksa terkait Kasus Korupsi Dana Aspirasi Rp 1,5 Miliar

Dua Pejabat di DPRD Madiun Diperiksa terkait Kasus Korupsi Dana Aspirasi Rp 1,5 Miliar

Surabaya
Pria di Pasuruan Protes Kehilangan 2 Testis Usai Operasi Prostat, RS Klaim Sesuai Prosedur

Pria di Pasuruan Protes Kehilangan 2 Testis Usai Operasi Prostat, RS Klaim Sesuai Prosedur

Surabaya
Satu Pasangan Jalur Independen Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Malang Tak Lolos Verifikasi

Satu Pasangan Jalur Independen Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Malang Tak Lolos Verifikasi

Surabaya
Kisah Wanita Kuli Panggul di Pasar Surabaya Bisa Berangkat Haji

Kisah Wanita Kuli Panggul di Pasar Surabaya Bisa Berangkat Haji

Surabaya
Wali Kota Eri Cahyadi Kembali Tegaskan Larangan Sekolah di Surabaya Study Tour ke Luar Daerah

Wali Kota Eri Cahyadi Kembali Tegaskan Larangan Sekolah di Surabaya Study Tour ke Luar Daerah

Surabaya
Sepeda Motor di Banyuwangi Terbakar setelah 'Ngangsu' BBM

Sepeda Motor di Banyuwangi Terbakar setelah "Ngangsu" BBM

Surabaya
Pemprov Jatim soal Pengosongan Rusunawa Gunungsari Surabaya: Penghuni Tak Mau Bayar Sewa

Pemprov Jatim soal Pengosongan Rusunawa Gunungsari Surabaya: Penghuni Tak Mau Bayar Sewa

Surabaya
Diusir dari Rusunawa Gunungsari Surabaya, Warga Terancam Tak Punya Tempat Tinggal

Diusir dari Rusunawa Gunungsari Surabaya, Warga Terancam Tak Punya Tempat Tinggal

Surabaya
Rumah Warga Trenggalek Ditaburi Kotoran Kambing, Bhabinkamtibmas Turun Tangan

Rumah Warga Trenggalek Ditaburi Kotoran Kambing, Bhabinkamtibmas Turun Tangan

Surabaya
Pantai Ngalur di Tulungagung: Daya Tarik, Lokasi, dan Rute

Pantai Ngalur di Tulungagung: Daya Tarik, Lokasi, dan Rute

Surabaya
Ramai soal UKT Universitas Brawijaya, Wakil Rektor Sebut Sudah Sesuai Regulasi

Ramai soal UKT Universitas Brawijaya, Wakil Rektor Sebut Sudah Sesuai Regulasi

Surabaya
Cerita Tukang Ojek di Malang Rutin Menabung sejak 1998 hingga Bisa Melaksanakan Ibadah Haji

Cerita Tukang Ojek di Malang Rutin Menabung sejak 1998 hingga Bisa Melaksanakan Ibadah Haji

Surabaya
Pengakuan Warga yang Terusir dari Rusunawa Gunungsari Surabaya: Nunggak 2 Tahun dan Tak Boleh Nyicil

Pengakuan Warga yang Terusir dari Rusunawa Gunungsari Surabaya: Nunggak 2 Tahun dan Tak Boleh Nyicil

Surabaya
Polisi Amankan Puluhan Kayu Jati Ilegal dan 3 Pelaku Pencuri Kayu di Inhutani Ngawi

Polisi Amankan Puluhan Kayu Jati Ilegal dan 3 Pelaku Pencuri Kayu di Inhutani Ngawi

Surabaya
Mantan Kades di Malang Ditangkap atas Kasus Korupsi DD Rp 646 Juta

Mantan Kades di Malang Ditangkap atas Kasus Korupsi DD Rp 646 Juta

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com