Salin Artikel

Pengakuan Warga Jember soal Keracunan Takjil Massal: Anak Saya Muntah-muntah

Salah seorang warga penerima takjil Muhlis mengungkapkan, kasus bermula saat warga memakan takjil berupa nasi kotak yang dibagikan di pinggir jalan menjelang buka puasa.

"Isi nasi kotak itu ada nasi, ayam, mie dan lauk pauk lainnya," kata Muhlis, salah seorang warga yang menerima takjil pada Kompas.com, Senin (1/4/2024).

Menurut dia, nasi kotak yang dia dapatkan tidak dimakan sendiri. Namun diberikan pada anaknya untuk berbuka puasa.

"Setelah anak saya makan nasi kotak itu, dia muntah-muntah dan sakit perut," terang dia.

Akhirnya, Muhlis membawa anaknya ke Klinik Purwoko di Kecamatan Mayang. Sesampainya di sana, ternyata banyak warga yang juga mengalami keracunan.

"Karena tadi yang nerima takjil ini banyak, banyak orang yang lewat dikasi takjil itu," imbuh dia.

Muhlis  tidak mengetahui siapa yang membagikan takjil tersebut. Namun ia menduga yang membagikan takjil juga warga Mayang.

Sementara itu, Ivan Zuniar Rahman (27), salah seorang tetangga dari pembuat takjil itu menambahkan ada sekitar 300 kotak takjil yang dibuat dan dibagikan pada warga.

"Takjil itu dimasak di sebelah  rumah saya, tapi kalau belanja bahan baku di mana saya tidak tahu," papar dia.

Bahkan, kata dia, warga yang memasak takjil itu juga mengalami keracunan. Namun Ivan tidak memakan takjil itu sehingga terhindar dari keracunan.

Sebelumnya diberitakan puluhan warga Desa Mayang, Kabupaten Jember, Jawa Timur mengalami keracunan diduga karena mengkonsumsi takjil gratis pada Minggu (31/3/2024).

Mereka mengalami sakit perut hingga muntah sehingga dibawa ke Puskesmas dan klinik kesehatan terdekat.

Kapolsek Mayang, Iptu Sugeng Romdoni menjelaskan sementara ada 56 korban yang dibawa ke layanan kesehatan

"Korban yang dirawat di Puskesmas Mayang ada sekitar 43 orang, yang di Klinik Purwoko 13 orang, jadi ada sekitar 56 korban," kata dia pada Kompas.com via telepon Senin (1/4/2024).

https://surabaya.kompas.com/read/2024/04/01/122351178/pengakuan-warga-jember-soal-keracunan-takjil-massal-anak-saya-muntah-muntah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke