PAMEKASAN, KOMPAS.com - Kopral Dua (Kopda) Didit Suhendro, anggota kesatuan Batalyon Infanteri 500 Raider Kodam V Brawijaya melapor ke Polres Pamekasan.
Didit melapor setelah menjadi korban pengeroyokan pada saat pentas musik tradisional Ul Daul di Jalan R. Abdul Aziz Kelurahan Jungcangcang, Kecamatan Pamekasan, Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur pada Sabtu (23/3/2024).
Baca juga: Minta Bukakan Jalan, Anggota TNI Dikeroyok Warga Saat Pertunjukan Musik di Pamekasan
Kepala Kepolisian Resor Pamekasan Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Jazuli Dani Iriawan mengatakan, Didit Suhendro sudah melapor ke Polres Pamekasan. Laporan disampaikan Didit pada Senin (25/3/2024).
"Laporan sudah kami terima," kata Jazuli Dani Iriawan, Selasa (26/3/2024).
Dani menambahkan, saat melapor, Didit membawa surat hasil visum dari rumah sakit. Dalam surat itu, dijelaskan bahwa ada bekas kekerasan yang dialami oleh pelapor.
"Laporan itu pasti akan kami proses, tinggal menunggu waktu saja," imbuhnya.
Baca juga: Oknum TNI Diduga Jambret Pasutri di Magelang, Akibatkan Korban Terjatuh dari Motor
Dani mengungkapkan, ada informasi bahwa kedua belah pihak telah menempuh upaya mediasi. Namun, kata dia, proses hukum tetap berjalan.
"Mediasinya kabarnya selesai, tapi masalah hukumnya tetap akan diproses," ungkapnya.
Sebelumnya diberitakan, sebuah video yang memperlihatkan pengeroyokan di depan SDN 1 Jungcangcang, Kelurahan Jungcangcang, Kecamatan Pamekasan, Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur pada Sabtu (23/3/2024), viral di media sosial.
Dalam video tersebut, Kopda Didit Suhendro sedang mengenakan kaus warna hijau dan celana jeans pendek.
Didit dikeroyok oleh belasan orang. Bahkan ada yang memukul menggunakan kursi plastik dan helm.
Baca juga: Saat Sejumlah Oknum Prajurit TNI Diduga Menganiaya Defianus Kogoya di Papua Tengah...
Didit saat itu diduga memarkir kendaraannya sejenak di depan toko bangunan Jalan R. Abd Aziz karena mengunjunginya salah satu keluarganya. Beberapa menit kemudian, datang dua rombongan musik daul yakni grup Daul Dharma dan grup Daul Klampar.
Dua grup musik tersebut, menghalangi jalan keluar mobil Didit.
Didit sudah meminta izin dibukakan jalan agar mobilnya bisa keluar. Tiba-tiba datang seorang pria diduga dari grup musik tersebut memegang kaus dan memukul Didit. Setelah memukul, pria itu lari ke arah utara.
Kemudian terjadilah pemukulan dan pengeroyokan terhadap Didit.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.