Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penanganan Dampak Gempa di Bawean, Kepala BNPB Minta Kebutuhan Dasar Didahulukan

Kompas.com - 25/03/2024, 20:48 WIB
Hamzah Arfah,
Andi Hartik

Tim Redaksi

GRESIK, KOMPAS.com - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto menggelar rapat koordinasi (rakor) percepatan penanganan gempa M 6,5 di aula Graita Eka Praja, Kantor Pemkab Gresik, Jawa Timur, Senin (25/3/2024).

Dalam rakor tersebut, Suharyanto mengatakan, tanggap bencana akan difokuskan di wilayah Pulau Bawean karena sulitnya transportasi menuju lokasi terdampak.

Penanganan bantuan diharap berfokus pada pemenuhan kebutuhan dasar berupa makanan pokok, pakaian dan sanitasi. Setelah itu, dilanjutkan tahap pendataan dan penggantian kerugian infrastruktur yang rusak akibat gempa.

"Saya mohon agar kebutuhan dasar didahulukan. Ini termasuk kebutuhan normatif, mungkin ada kebutuhan spesifik seperti pakaian wanita dan makanan bayi. Karena sifatnya pendahuluan, kalau kurang bisa diajukan,” ujar Suharyanto, Senin.

Baca juga: Bupati Gresik Tinjau Pulau Bawean yang Terdampak Gempa Tuban

Suharyanto juga berpesan supaya koordinasi terus dilakukan. Sementara terkait kebutuhan, bisa dilakukan pendataan secara berkelanjutan sampai status tanggap darurat selesai dan sudah tidak ada gempa susulan.

"Hari ini ada kapal yang mengangkut bantuan berangkat dari Pelabuhan Perak. Sampai saat ini semua terpantau aman dan terkendali baik terkait koordinasi, logistik, personel, rescue dan sistem tanggap darurat. Juga teraktivasi dengan baik dan mudah, sehingga tidak ada masalah,” kata Suharyanto.

Baca juga: Semburan Air Panas Muncul di Bawean Usai Gempa

Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani telah menetapkan status tanggap darurat bencana selama 21 hari di Pulau Bawean, tercatat mulai 22 Maret hingga 11 April 2024. Yani mengajak para kepala desa di seluruh Bawean untuk membentuk tim kedaruratan pada setiap desa yang dipimpin supaya komunikasi terkait koordinasi dan penyampaian informasi kepada masyarakat menjadi lebih jelas.

Pada hari yang sama, juga diberangkatkan bantuan dari Kementerian Sosial (Kemensos) RI berupa bahan pokok, kebutuhan dasar sehari-hari dan dapur lapangan TNI AD. Termasuk juga memberangkatkan tim tagana Dinas Sosial (Dinsos) Gresik untuk membantu warga terdampak di Pulau Bawean.

"Mudah-mudahan bantuan ini bisa terlaksana dengan baik. Kita doakan masyarakat Bawean terus dijaga dan terselamatkan, yang paling penting trauma healing tidak ada rasa kekhawatiran lagi bagi warga Bawean,” ucap Yani.

Data yang dilansir dari BPBD Jawa Timur hingga Minggu (24/3/2024) siang, total pengungsi anak ada sebanyak 6.277 jiwa, orang dewasa sebanyak 8.833 jiwa dan kategori lanjut usia sebanyak 2.534 orang. Sebagian besar mengungsi bukan karena rumah mereka rusak, namun karena faktor trauma dan khawatir adanya gempa susulan dengan magnitudo lebih besar.

Sebelunya, Yani bersama Pj Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono serta kepala BNPB telah melihat langsung kondisi di Pulau Bawean.

Saat itu, Suharyanto menyampaikan, pemerintah siap untuk mengganti kerusakan yang diakibatkan gempa sesuai kriteria.

Rumah warga yang mengalami kerusakan berat akan mendapat ganti rugi sekitar Rp 60 juta, kerusakan sedang Rp 30 juta, sedangkan rusak ringan Rp 15 juta. Ganti rugi juga bakal diberikan untuk lembaga pendidikan maupun fasilitas umum yang juga rusak akibat gempa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

5 Puncak Gunung di Kaldera Tengger, Ternyata Tidak Hanya Gunung Bromo

5 Puncak Gunung di Kaldera Tengger, Ternyata Tidak Hanya Gunung Bromo

Surabaya
10 Tahun Diteror Foto Mesum, Wanita di Surabaya Laporkan Teman SMP ke Polisi

10 Tahun Diteror Foto Mesum, Wanita di Surabaya Laporkan Teman SMP ke Polisi

Surabaya
Cerita Supiyah, Tukang Pijat asal Surabaya yang Pergi Naik Haji

Cerita Supiyah, Tukang Pijat asal Surabaya yang Pergi Naik Haji

Surabaya
Pria Peneror Teman Perempuannya Selama 10 Tahun Ditangkap Polisi

Pria Peneror Teman Perempuannya Selama 10 Tahun Ditangkap Polisi

Surabaya
Kisah Mbah Harjo Berhaji di Usia 109 Tahun, Hatinya Bergetar Melihat Kabah

Kisah Mbah Harjo Berhaji di Usia 109 Tahun, Hatinya Bergetar Melihat Kabah

Surabaya
PPP Beri Rekomendasi Maju Pilkada Jatim 2024 untuk Khofifah-Emil

PPP Beri Rekomendasi Maju Pilkada Jatim 2024 untuk Khofifah-Emil

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Surabaya
Sejarah Kerajaan Singasari: Silsilah, Masa Kejayaan, dan Keruntuhan

Sejarah Kerajaan Singasari: Silsilah, Masa Kejayaan, dan Keruntuhan

Surabaya
Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas Sejauh 3 Kilometer

Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas Sejauh 3 Kilometer

Surabaya
Bayi Laki-laki Ditemukan di Teras Rumah Warga, Banyak Rumput Menempel di Tubuhnya

Bayi Laki-laki Ditemukan di Teras Rumah Warga, Banyak Rumput Menempel di Tubuhnya

Surabaya
Kisah Nenek Penjual Bunga Tabur di Lumajang Menabung Belasan Tahun demi Naik Haji

Kisah Nenek Penjual Bunga Tabur di Lumajang Menabung Belasan Tahun demi Naik Haji

Surabaya
Gunung Semeru Meletus 7 Kali Sabtu Pagi

Gunung Semeru Meletus 7 Kali Sabtu Pagi

Surabaya
Pria di Probolinggo Perkosa Sepupu Istri, Dibawa ke Hotel 3 Hari

Pria di Probolinggo Perkosa Sepupu Istri, Dibawa ke Hotel 3 Hari

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com