Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Semburan Air Panas di Bawean, Pakar ITS: Keluar dari Batuan Retak akibat Gempa

Kompas.com - 23/03/2024, 16:51 WIB
Andhi Dwi Setiawan,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Pakar Geologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Amien Widodo menjelaskan, penyebab keluarnya semburan air panas usai gempa Tuban, di Bawean, Gresik, Jawa Timur (Jatim), karena retaknya lapisan bantuan.

Amien mengungkapkan, fenomena yang terjadi di Desa Tambak, Kecamatan Tambak, Pulau Bawean, setelah guncangan gempa berkekuatan magnitudo 6,5 tersebut, termasuk hal biasa.

Baca juga: Semburan Air Panas Muncul di Bawean Usai Gempa

"Biasa. Energi gempa bisa meretakkan lapisan batuan sehingga air panas bisa merembes keluar," kata Amien, ketika dikonfirmasi melalui pesan, Sabtu (23/3/2024).

Peneliti senior dari Pusat Penelitian Mitigasi Kebencanaan dan Perubahan Iklim (Puslit MKPI) ITS tersebut, masih belum mengetahui posisi secara pasti keluarnya semburan air panas itu.

Namun, Amien mengungkapkan, semburan itu tidak membahayakan masyarakat yang berada di sekitar lokasi.

Baca juga: Masjid di Bawean Gresik Ambruk Saat Gempa, Warga Tetap Tarawih di Luar

"Tidak terbayangkan lokasinya. Kalau mau dipakai sebagai kawasan wisata sumber air panas bisa," jelasnya.

Diberitakan sebelumnya, warga di Kecamatan Tambak Badrus mengungkapkan, mulanya lumpur menyembur dari tempat tersebut. Namun kemudian semburan berubah menjadi air panas.

Air yang menyembur tersebut kemudian menggenangi halaman sekolah.

"Ada sekitar delapan titik lubang yang mengeluarkan semburan lumpur dan air warna abu-abu, setelah gempa pada Jumat (22/3/2024) sore. Kawasan sekolah, tergenang air bercampur lumpur sekitar lima sentimeter akibat semburan,” ujar Badrus salah seorang warga setempat, Sabtu (23/3/2024).

Baca juga: Baby Volcano di Grobogan Bergejolak Usai Gempa Tuban, Semburan Lumpur Meluber hingga 100 Meter

Semburan yang semula berada delapan titik, kemudian secara perlahan menyisakan tiga titik saja. Menurutnya semburan berhenti pada dini hari.

"Subuh, sekitar pukul 02.00 WIB semburan air sudah berhenti. Hingga pagi tadi perlahan air sudah mulai surut, hanya tersisa lumpur warna abu-abu,” kata Badrus.

Kepala Stasiun BMKG Kelas III Bawean Ari Widjajanto, membenarkan kejadian tersebut. Menurut Ari semburan tersebut terjadi sebagai dampak gempa yang terjadi di Bawean.

"Semburan tersebut terjadi setelah gempa, itu memang dimungkinkan efek dari gempa," kata Ari, Sabtu (23/3/2024).

Untuk diketahui, gempa terjadi di kawasan Tuban dan Bawean, Jumat (22/3/2024). Gempa pertama berkekuatan magnitudo 5,9 terjadi pukul 11.22 WIB. Gempa dengan kekuatan signifikan selanjutnya terjadi pada pukul 15.52 WIB dengan kekuatan magnitudo 6,5.

Guncangan gempa tersebut menyebabkan sejumlah bangunan di Bawean mengalami kerusakan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Upaya Gadis asal Gresik Perjuangkan Indonesia dan ASEAN Bebas Sampah Plastik

Upaya Gadis asal Gresik Perjuangkan Indonesia dan ASEAN Bebas Sampah Plastik

Surabaya
Pengakuan Adik Via Vallen soal Penggelapan Sepeda Motor

Pengakuan Adik Via Vallen soal Penggelapan Sepeda Motor

Surabaya
Remaja di Tuban Gemar Lecehkan Payudara di Jalanan untuk Fantasi Seks

Remaja di Tuban Gemar Lecehkan Payudara di Jalanan untuk Fantasi Seks

Surabaya
Perempuan di Surabaya Tertabrak Kereta Usai Kunjungi Tetangga

Perempuan di Surabaya Tertabrak Kereta Usai Kunjungi Tetangga

Surabaya
Teten Masduki Dorong PLUT di Seluruh Indonesia Lebih Produktif

Teten Masduki Dorong PLUT di Seluruh Indonesia Lebih Produktif

Surabaya
Sepeda Motor Korban Tawuran hingga Tewas di Surabaya Hilang

Sepeda Motor Korban Tawuran hingga Tewas di Surabaya Hilang

Surabaya
Kecelakaan Lalu Lintas, Pengendara Motor di Bojonegoro Tewas Tertimpa Truk Boks

Kecelakaan Lalu Lintas, Pengendara Motor di Bojonegoro Tewas Tertimpa Truk Boks

Surabaya
Pengusaha Warung Madura Protes Imbauan Kemenkop-UKM soal Jam Operasional: Jangan Matikan Usaha Kami

Pengusaha Warung Madura Protes Imbauan Kemenkop-UKM soal Jam Operasional: Jangan Matikan Usaha Kami

Surabaya
Aksi Pengeroyokan Terjadi di Kota Malang, Motifnya Tak Jelas

Aksi Pengeroyokan Terjadi di Kota Malang, Motifnya Tak Jelas

Surabaya
Nenek di Bojonegoro Ditemukan Meninggal, Anjing Peliharaannya Setia Menjaga

Nenek di Bojonegoro Ditemukan Meninggal, Anjing Peliharaannya Setia Menjaga

Surabaya
Polemik Imbauan Jam Operasional Warung Madura, Sosiolog Universitas Trunojoyo: Tidak Adil

Polemik Imbauan Jam Operasional Warung Madura, Sosiolog Universitas Trunojoyo: Tidak Adil

Surabaya
Mahasiswa di Kota Malang Curi Laptop dan HP Milik Teman Kontrakannya

Mahasiswa di Kota Malang Curi Laptop dan HP Milik Teman Kontrakannya

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com