Kapolres Trenggalek mengimbau masyarakat tidak panik dan tidak membeli beras dengan harga tinggi yang kemungkinan dijual secara online.
Baca juga: Bulog “Buka-bukaan” Alasan Beras SPHP Masih Belum Merata di Alfamart dkk
"Kami imbau agar masyarakat tidak panik, juga tidak membeli beras SPHP dengan harga yang tinggi, melalui penawaran online," ujar Gathut.
Ditegaskan, apabila ada warga yang menimbun dan menjual beras SPHP dengan harga di luar ketentuan pemerintah, maka akan dilakukan tindakan hukum.
"Apabila ada warga dengan sengaja menimbun dan menjual kembali beras SPHP dengan harga tinggi, akan kami lakukan tindakan hukum," ungkap Gathut.
Sementara itu Ketua IKAPPI Trenggalek menjelaskan, sasaran utama dalam operasi pasar beras SPHP adalah warga yang sangat membutuhkan.
"Sasaran utama operasi pasar beras SPHP ini adalah warga yang membutuhkan dan kurang mampu."
"Satu warga maksimal dua kupon, atau setara dua kantong beras SPHP seberat total 10 Kilogram," ungkap ketua IKAPPI Trenggalek, Mujiati.
Baca juga: Bulog Pasok 1.300 Ton Beras SPHP ke Pedagang Pasar Tradisional dan Ritel di Bogor
Dalam beberapa pekan terakhir, harga kebutuhan pokok jenis beras di wilayah Trenggalek mengalami penurunan. Ketersediaan beras jenis SPHP maupun yang reguler masih banyak.
"Saat ini harga beras di pasaran sudah mengalami penurunan harga. Stok beras juga masih banyak tersedia," ujar Mujiati.
"Di pasaran harga beras saat ini di kisaran mulai Rp 14 ribu per Kilogram, hingga Rp 17 ribu per Kilogram tergantung jenis," imbuh Mujiati.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.