Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ratusan ODGJ dan Orang Telantar Berikan Suara di Liponsos Surabaya

Kompas.com - 14/02/2024, 12:50 WIB
Andhi Dwi Setiawan,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Ratusan warga disabilitas mental memberikan hak pilihnya dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 di lingkungan pondok sosial (Liponsos) Keputih, Surabaya, Rabu (14/2/2024).

Berdasarkan pantauan, sejumlah penghuni Liponsos Keputih dikeluarkan satu per satu dari baraknya sekitar pukul 08.00 WIB.

Mereka diantarkan menuju ke Tempat Pemungutan Suara (TPS).

Baca juga: Mengintip TPS Pink Bertema Valentine di Palembang, Setelah Mencoblos Dapat Cokelat

Selain itu, sejumlah Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) terlihat memanggil para orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) dan masyarakat telantar tersebut secara bergantian.

Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Surabaya Anna Fajriatin mengatakan, dari total 586 daftar pemilih tetap (DPT), ada sebanyak 476 orang penghuni Liponsos bakal menggunakan hak pilihnya.

"DPT awal bulan Juni, itu sampai sekarang ada selang waktu beberapa bulan itu ada orang yang diambil keluarganya dan meninggal," kata Anna, ketika ditemui di Liponsos Keputih.

"Selain itu, ada yang kondisi mentalnya tidak stabil seperti dibawa ke rumah sakit atau barak. Kondisinya tidak memungkinkan (memilih) dan ditakutkan membahayakan lingkungan sekitar," tambahnya.

Baca juga: Simbol Hari Valentine, Petugas KPPS di Jayapura Kompak Gunakan Kostum Pink Saat Bertugas


Baca juga: Banjir Demak, Desa yang Tunda Coblosan Pemilu 2024 Bertambah Jadi 10, Mana Saja?

Beberapa penghuni Liponsos terlihat kebingungan

Penghuni Liponsos Surabaya saat mengikuti sosialisasi PemiluDokumen: Humas Pemkot Surabaya Penghuni Liponsos Surabaya saat mengikuti sosialisasi Pemilu

Para petugas tampak memberikan usaha yang lebih di lokasi yang dinamakan TPS Penuh Cinta tersebut.

Sebab, mereka harus memastikan warga disabilitas mental memberikan suaranya.

"Jadi mulai dari awal dibawa dari barak, didampingi, kemudian dibawa ke area TPS sesuai antrean, diberikan penjelasan bagaimana cara memilih, dan mereka memilih sendiri dalam bilik," jelasnya.

Baca juga: Mengaku Lebih Deg-degan, Alam Ganjar Yakin Bapaknya Menang Pilpres

Beberapa penghuni Liponsos terlihat kebingungan ketika dipanggil oleh anggota KPPS.

Akhirnya, petugas tersebut harus menjemput dan menjelaskan secara perlahan terkait pencoblosan.

Akan tetapi, petugas tetap membiarkan para ODGJ dan telantar tersebut menentukan pilihannya sendiri di bilik suara. Warga binaan itu pun melihat satu per satu para caleg dan capres.

"Pastinya usaha KPPS lebih besar karena yang dihadapi adalah mungkin disabilitas mental. Daya tangkapnya beda, kami sebatas melakukan tugas kami, apa pun hasilnya tetap di tangan mereka," tutupnya.

Baca juga: Viral, Video Tumpukan Uang Miliaran Rupiah di Kantor DPC PDI-P Banyumas, Ini Penjelasan Pengurus

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pria di Bojonegoro Dibacok Teman Wanitanya di Penginapan

Pria di Bojonegoro Dibacok Teman Wanitanya di Penginapan

Surabaya
Ada 8 Kecelakaan KA dan Kendaraan di Daop 9 Jember Selama Januari-Mei 2024

Ada 8 Kecelakaan KA dan Kendaraan di Daop 9 Jember Selama Januari-Mei 2024

Surabaya
Ditunjuk sebagai Plt Bupati Sidoarjo, Subandi Mengaku Prihatin dengan Kasus Korupsi di Lingkungan Pemkab

Ditunjuk sebagai Plt Bupati Sidoarjo, Subandi Mengaku Prihatin dengan Kasus Korupsi di Lingkungan Pemkab

Surabaya
Kasus Korupsi Dana Aspirasi DPRD Madiun, Jaksa Periksa Sekretaris Dewan

Kasus Korupsi Dana Aspirasi DPRD Madiun, Jaksa Periksa Sekretaris Dewan

Surabaya
Cerita Davin, Istrinya Meninggal Dunia Usai Cabut Gigi di Klinik Ngawi

Cerita Davin, Istrinya Meninggal Dunia Usai Cabut Gigi di Klinik Ngawi

Surabaya
Sumenep Darurat DBD, RSUD Sudah Rawat 224 Pasien yang Mayoritas Anak-anak

Sumenep Darurat DBD, RSUD Sudah Rawat 224 Pasien yang Mayoritas Anak-anak

Surabaya
Anggota Satpol PP Surabaya Dipecat karena Penipuan Investasi

Anggota Satpol PP Surabaya Dipecat karena Penipuan Investasi

Surabaya
Gunung Semeru Luncurkan Guguran Material Vulkanik Sejauh 1.000 Meter

Gunung Semeru Luncurkan Guguran Material Vulkanik Sejauh 1.000 Meter

Surabaya
Aturan Baru soal Zonasi PPDB 2024 di Sumenep, Tak Bisa Asal Pindah KK

Aturan Baru soal Zonasi PPDB 2024 di Sumenep, Tak Bisa Asal Pindah KK

Surabaya
Umi Kalsum Rawat Anaknya yang Lumpuh di Rumah yang Nyaris Ambruk

Umi Kalsum Rawat Anaknya yang Lumpuh di Rumah yang Nyaris Ambruk

Surabaya
Libur Kenaikan Yesus Kristus, 33.713 Penumpang KAI Bakal Berangkat dari Surabaya

Libur Kenaikan Yesus Kristus, 33.713 Penumpang KAI Bakal Berangkat dari Surabaya

Surabaya
Pj Bupati Probolinggo Geram Portal Penghalang Kendaraan Overload Rusak

Pj Bupati Probolinggo Geram Portal Penghalang Kendaraan Overload Rusak

Surabaya
Siswi SMP di Malang Korban Penyebaran Foto Syur Masih Trauma dan Sempat Tak Mau Sekolah

Siswi SMP di Malang Korban Penyebaran Foto Syur Masih Trauma dan Sempat Tak Mau Sekolah

Surabaya
Reka Ulang Kasus Pemuda di Lamongan Tewas Usai Makan Seblak Dicampur Racun Tikus

Reka Ulang Kasus Pemuda di Lamongan Tewas Usai Makan Seblak Dicampur Racun Tikus

Surabaya
Kasus Korupsi Proyek Kolam Renang Rp 1,5 M, Jaksa Panggil Anggota DPRD Madiun

Kasus Korupsi Proyek Kolam Renang Rp 1,5 M, Jaksa Panggil Anggota DPRD Madiun

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com