Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Caleg di Lumajang Mengundurkan Diri, Sebut Malu ke Pendukung karena Tak Bisa Penuhi Janji

Kompas.com - 13/02/2024, 18:04 WIB
Miftahul Huda,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

LUMAJANG, KOMPAS.com - Calon anggota legislatif (Caleg) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Lumajang dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) bernama Junaidi mengundurkan diri dari Pemilu.

Junairi merupakan caleg daerah pemilihan (Dapil) 7 yang meliputi Kecamatan Jatiroto, Randuagung, dan Rowokangkung.

Baca juga: Stiker Caleg di Angkotnya Dicopot Bawaslu, Sopir di Nunukan Marah-marah

Pengunduran diri tersebut mulanya disampaikan melalui video yang tersebar di WhatsApp pada Senin (12/2/2024) malam.

"Dengan ini, malam ini saya menyatakan mundur," kata Junaidi dalam video yang beredar.

Alasan mundur

Junaidi membenarkan perihal video pengunduran dirinya.

Dia mengaku sengaja mengumpulkan para simpatisannya dan mendeklarasikan diri untuk mengundurkan diri dari Pemilu 2024.

Alasannya, Junaidi tidak bisa memenuhi janji-janjinya ke tim pemenangan. Sebab, bantuan logistik yang dijanjikan partai pengusungnya tidak kunjung terealisasi dua hari jelang pemilihan.

"Kalau benarnya sih benar, itu memang saya undang kemarin semua tim karena saya tidak mau jadi tumpuan tim apa yang saya janjikan kepada tim tidak bisa saya menepati," kata Junaidi di rumahnya, Selasa (13/2/2024).

Baca juga: Viral, Video Pikap Pengangkut Sembako Bergambar Caleg Terjun ke Jurang di Banyuwangi

Mengaku tak punya modal

Junaidi menjelaskan, sebenarnya ia tidak berminat untuk mencalonkan diri sebagai anggota legislatif lantaran ia merasa sudah tidak memilili modal apa pun setelah kalah dalam Pilkades 2021.

Namun, terang Junaidi, ia mengaku dilamar beberapa kali oleh partainya dan dijanjikan akan dibantu memenuhi kebutuhan logistik untuk pemenangan.

"Memang sebelumnya saya itu kan dari partai memang ditarik ya dilamar lah istilahnya dilamar saya enggak mau berkali-kali sekali segala macam alasan sudah saya sampaikan karena saya merasa sudah tidak punya apa-apa setelah gagal dari Pilkades 2021 sampai akhirnya saya mau ya karena ada komitmen dari awal itu," jelasnya.

Junaidi memutuskan untuk membatalkan pencalonan dirinya karena merasa malu kepada para pendukungnya.

"Komitmen itu tidak sesuai dengan yang saya harapkan ternyata ujung-ujungnya komitmen itu batal dari situlah kita memutuskan untuk mundur karena apa kita itu malu sama pendukung-pendukung itu saya malu ya apa yang saya janjikan sama tim itu ternyata tidak terealisasi karena memang saya enggak, mampu saya enggak ada," tegasnya.

Junaidi selanjutnya menyerahkan semua keputusan pencalonan dirinya kepada partai pengusung.

"Terserah dari partai mau tidak dilantik pun saya pasrah mending kita juga apa ya mencari yang jalan yang lain mungkin kita kerja yang lain tanpa ada di situ gitu aja sudah," kata Junaidi.

"Kalau menangnya sih sudah sudah tidak mungkin karena jangankan orang lain, saya sendiri enggak milih saya, anak istri juga enggak milih saya, menang dari mana itu aja sudah sangat mustahil sangat mustahil," kata dia.

Penjelasan partai

Ketua Bapilu PKB Lumajang Sulthon Auliya mengatakan, DPC PKB tidak pernah mendanai salah satu caleg tertentu dalam pemilu.

Menurutnya, DPC PKB hanya mendanai mesin pemenangan partai seperti relawan dan saksi.

"DPC tidak pernah mendanai salah satu caleg. Kalau pun ada DPC hanya menghidupi mesin partai," kata Sulthon melalui sambungan telepon, Selasa (13/2/2024).

Perihal komitmen membantu pendanaan kampanye seperti yang disampaikan Junaidi, Sulthon menjelaskan, itu komitmen personal dan bukan berasal dari DPC PKB.

"Hampir semua caleg punya pendana, mungkin Abah Jun punya pendana yang mengukur persentase kemenangannya kuat atau lemah, nah ini mungkin yang membuat funding itu mundur," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Cerita Mochammad Abdul Aziz, Jemaah Haji Termuda di Jatim, Gantikan Ayah yang Meninggal

Cerita Mochammad Abdul Aziz, Jemaah Haji Termuda di Jatim, Gantikan Ayah yang Meninggal

Surabaya
Asyik Berduaan dengan Pacar, Pria di Kota Malang Disabet Golok Orang Tidak Dikenal

Asyik Berduaan dengan Pacar, Pria di Kota Malang Disabet Golok Orang Tidak Dikenal

Surabaya
Pasutri Bojonegoro Bisa Haji dari Penghasilan Parkir, Sisihkan Uang untuk Infak

Pasutri Bojonegoro Bisa Haji dari Penghasilan Parkir, Sisihkan Uang untuk Infak

Surabaya
Kronologi Truk Ekspedisi Terbakar di Tol Solo-Madiun, Barang Muatan Ludes

Kronologi Truk Ekspedisi Terbakar di Tol Solo-Madiun, Barang Muatan Ludes

Surabaya
Bom Ikan Meledak di Pasuruan Jatim, Satu Orang Tewas

Bom Ikan Meledak di Pasuruan Jatim, Satu Orang Tewas

Surabaya
Siswa SMAN 2 Kota Batu Raih Medali Emas Kejuaraan Internasional Sepeda Downhill di Malaysia

Siswa SMAN 2 Kota Batu Raih Medali Emas Kejuaraan Internasional Sepeda Downhill di Malaysia

Surabaya
Truk Ekspedisi Terbakar di Tol Solo-Madiun, Paket dalam Boks Hangus

Truk Ekspedisi Terbakar di Tol Solo-Madiun, Paket dalam Boks Hangus

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Surabaya
Istri Meninggal Pasca Cabut Gigi Bungsu, Suami Bertekad Cari Keadilan

Istri Meninggal Pasca Cabut Gigi Bungsu, Suami Bertekad Cari Keadilan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Berawan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah

Surabaya
Polisi di Situbondo Gagalkan Jual Beli 8,9 Ton Pupuk Subsidi

Polisi di Situbondo Gagalkan Jual Beli 8,9 Ton Pupuk Subsidi

Surabaya
Banjir Rob Terjang Belasan Rumah Warga di Situbondo

Banjir Rob Terjang Belasan Rumah Warga di Situbondo

Surabaya
70 Calon Haji di Embarkasi Surabaya Batal Berangkat Tahun 2024

70 Calon Haji di Embarkasi Surabaya Batal Berangkat Tahun 2024

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com