Salin Artikel

Caleg di Lumajang Mengundurkan Diri, Sebut Malu ke Pendukung karena Tak Bisa Penuhi Janji

Junairi merupakan caleg daerah pemilihan (Dapil) 7 yang meliputi Kecamatan Jatiroto, Randuagung, dan Rowokangkung.

Pengunduran diri tersebut mulanya disampaikan melalui video yang tersebar di WhatsApp pada Senin (12/2/2024) malam.

"Dengan ini, malam ini saya menyatakan mundur," kata Junaidi dalam video yang beredar.

Alasan mundur

Junaidi membenarkan perihal video pengunduran dirinya.

Dia mengaku sengaja mengumpulkan para simpatisannya dan mendeklarasikan diri untuk mengundurkan diri dari Pemilu 2024.

Alasannya, Junaidi tidak bisa memenuhi janji-janjinya ke tim pemenangan. Sebab, bantuan logistik yang dijanjikan partai pengusungnya tidak kunjung terealisasi dua hari jelang pemilihan.

"Kalau benarnya sih benar, itu memang saya undang kemarin semua tim karena saya tidak mau jadi tumpuan tim apa yang saya janjikan kepada tim tidak bisa saya menepati," kata Junaidi di rumahnya, Selasa (13/2/2024).

Mengaku tak punya modal

Junaidi menjelaskan, sebenarnya ia tidak berminat untuk mencalonkan diri sebagai anggota legislatif lantaran ia merasa sudah tidak memilili modal apa pun setelah kalah dalam Pilkades 2021.

Namun, terang Junaidi, ia mengaku dilamar beberapa kali oleh partainya dan dijanjikan akan dibantu memenuhi kebutuhan logistik untuk pemenangan.

"Memang sebelumnya saya itu kan dari partai memang ditarik ya dilamar lah istilahnya dilamar saya enggak mau berkali-kali sekali segala macam alasan sudah saya sampaikan karena saya merasa sudah tidak punya apa-apa setelah gagal dari Pilkades 2021 sampai akhirnya saya mau ya karena ada komitmen dari awal itu," jelasnya.

Junaidi memutuskan untuk membatalkan pencalonan dirinya karena merasa malu kepada para pendukungnya.

"Komitmen itu tidak sesuai dengan yang saya harapkan ternyata ujung-ujungnya komitmen itu batal dari situlah kita memutuskan untuk mundur karena apa kita itu malu sama pendukung-pendukung itu saya malu ya apa yang saya janjikan sama tim itu ternyata tidak terealisasi karena memang saya enggak, mampu saya enggak ada," tegasnya.

Junaidi selanjutnya menyerahkan semua keputusan pencalonan dirinya kepada partai pengusung.

"Terserah dari partai mau tidak dilantik pun saya pasrah mending kita juga apa ya mencari yang jalan yang lain mungkin kita kerja yang lain tanpa ada di situ gitu aja sudah," kata Junaidi.

"Kalau menangnya sih sudah sudah tidak mungkin karena jangankan orang lain, saya sendiri enggak milih saya, anak istri juga enggak milih saya, menang dari mana itu aja sudah sangat mustahil sangat mustahil," kata dia.

Penjelasan partai

Ketua Bapilu PKB Lumajang Sulthon Auliya mengatakan, DPC PKB tidak pernah mendanai salah satu caleg tertentu dalam pemilu.

Menurutnya, DPC PKB hanya mendanai mesin pemenangan partai seperti relawan dan saksi.

"DPC tidak pernah mendanai salah satu caleg. Kalau pun ada DPC hanya menghidupi mesin partai," kata Sulthon melalui sambungan telepon, Selasa (13/2/2024).

Perihal komitmen membantu pendanaan kampanye seperti yang disampaikan Junaidi, Sulthon menjelaskan, itu komitmen personal dan bukan berasal dari DPC PKB.

"Hampir semua caleg punya pendana, mungkin Abah Jun punya pendana yang mengukur persentase kemenangannya kuat atau lemah, nah ini mungkin yang membuat funding itu mundur," jelasnya.

https://surabaya.kompas.com/read/2024/02/13/180435778/caleg-di-lumajang-mengundurkan-diri-sebut-malu-ke-pendukung-karena-tak-bisa

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke