Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sivitas Akademika Universitas Wiraraja Sumenep Desak Presiden Tak Gunakan Kekuasaan untuk Paslon Tertentu

Kompas.com - 07/02/2024, 19:49 WIB
Ach Fawaidi,
Andi Hartik

Tim Redaksi

SUMENEP, KOMPAS.com - Sivitas akademika Universitas Wiraraja Sumenep, Jawa Timur, meminta Presiden Joko Widodo untuk netral dan tidak menggunakan kekuasaan untuk memenangkan pasangan calon tertentu dalam kontestasi Pilpres 2024.

Seruan itu disampaikan oleh Rektor Universitas Wiraraja Sjaifurrachman dalam seruan aksi bertajuk “Selamatkan Demokrasi, Jaga Reformasi” di halaman gedung rektorat kampus Universitas Wiraraja, Rabu (7/2/2024).

"Seluruh penyelenggara negara dari tingkat paling bawah sampai tingkat paling atas yaitu Presiden Republik Indonesia dalam menyelenggarakan pemerintahan, hendaknya berdasarkan asas-asas pemerintah yang baik, serta memegang teguh sumpah jabatan sesuai tugas pokok dan fungsinya," kata Sjaifurrachman.

Baca juga: Bocah 17 Tahun di Sumenep Nekat Terjun ke Laut Lepas, Sempat Ambil Pelampung di Buritan Kapal

"Dan memberikan teladan yang baik serta bersikap netral, tidak menggunakan kekuasaan untuk memenangkan paslon tertentu," lanjutnya.

Sjaifurrachman menjelaskan, netralitas pejabat negara pada kontestasi Pemilu 2024 menjadi penting untuk menjaga nilai-nilai demokrasi yang adil dan berpihak pada konstitusi.

Baca juga: Sivitas Akademika Undip dan Unnes Turun Gunung, Kritik Pemerintahan Jokowi

Nilai-nilai demokrasi juga harus dilakukan oleh aparatur negara lainnya seperti ASN, TNI, hingga Polri yang harus bersikap netral dalam Pemilu. Tak hanya itu, warga negara juga diharapkan jauh dari segala jenis ancaman teror.

"Negara wajib menghormati, melindungi, dan memenuhi hak kebebasan berekspresi setiap warga negara sebagai bagian dari hak asasi manusia," kata dia.

Ia pun berharap, penyelenggara pemilu yakni KPU dan Bawaslu mulai dari pusat hingga daerah juga bersikap netral agar bisa menghasilkan pemilu yang memiliki legitimasi yang kuat.

"Kepada penyelenggara pemilu dalam hal ini KPU, Bawaslu mulai dari tingkat paling bawah dan yang paling tinggi, hendaknya bersikap netral, adil, jujur, dan dapat dipercaya, agar hasil dari penyelenggaraan pemilu memiliki kualitas dan memiliki legitimasi yang kuat," tuturnya.

Sjaifurrachman juga mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk menjadi bagian dari kekuatan sipil yang kuat agar bisa mengawasi penyelenggaraan pemilu.

"Kepada masyarakat, organisasi kemasyarakatan dan keagamaan, kami berharap bisa menjadi bagian dari kekuatan sipil yang kuat, bebas dari teror dan ancaman, dan tidak saling memusuhi satu sama lain sehingga bisa menyalurkan aspirasi dengan bijaksana," pungkasnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Gantikan Gus Muhdlor, Plt Bupati Sidoarjo Akan Evaluasi Kebijakan

Gantikan Gus Muhdlor, Plt Bupati Sidoarjo Akan Evaluasi Kebijakan

Surabaya
Pria di Bojonegoro Dibacok Teman Wanitanya di Penginapan

Pria di Bojonegoro Dibacok Teman Wanitanya di Penginapan

Surabaya
Ada 8 Kecelakaan KA dan Kendaraan di Daop 9 Jember Selama Januari-Mei 2024

Ada 8 Kecelakaan KA dan Kendaraan di Daop 9 Jember Selama Januari-Mei 2024

Surabaya
Ditunjuk sebagai Plt Bupati Sidoarjo, Subandi Mengaku Prihatin dengan Kasus Korupsi di Lingkungan Pemkab

Ditunjuk sebagai Plt Bupati Sidoarjo, Subandi Mengaku Prihatin dengan Kasus Korupsi di Lingkungan Pemkab

Surabaya
Kasus Korupsi Dana Aspirasi DPRD Madiun, Jaksa Periksa Sekretaris Dewan

Kasus Korupsi Dana Aspirasi DPRD Madiun, Jaksa Periksa Sekretaris Dewan

Surabaya
Cerita Davin, Istrinya Meninggal Dunia Usai Cabut Gigi di Klinik Ngawi

Cerita Davin, Istrinya Meninggal Dunia Usai Cabut Gigi di Klinik Ngawi

Surabaya
Sumenep Darurat DBD, RSUD Sudah Rawat 224 Pasien yang Mayoritas Anak-anak

Sumenep Darurat DBD, RSUD Sudah Rawat 224 Pasien yang Mayoritas Anak-anak

Surabaya
Anggota Satpol PP Surabaya Dipecat karena Penipuan Investasi

Anggota Satpol PP Surabaya Dipecat karena Penipuan Investasi

Surabaya
Gunung Semeru Luncurkan Guguran Material Vulkanik Sejauh 1.000 Meter

Gunung Semeru Luncurkan Guguran Material Vulkanik Sejauh 1.000 Meter

Surabaya
Aturan Baru soal Zonasi PPDB 2024 di Sumenep, Tak Bisa Asal Pindah KK

Aturan Baru soal Zonasi PPDB 2024 di Sumenep, Tak Bisa Asal Pindah KK

Surabaya
Umi Kalsum Rawat Anaknya yang Lumpuh di Rumah yang Nyaris Ambruk

Umi Kalsum Rawat Anaknya yang Lumpuh di Rumah yang Nyaris Ambruk

Surabaya
Libur Kenaikan Yesus Kristus, 33.713 Penumpang KAI Bakal Berangkat dari Surabaya

Libur Kenaikan Yesus Kristus, 33.713 Penumpang KAI Bakal Berangkat dari Surabaya

Surabaya
Pj Bupati Probolinggo Geram Portal Penghalang Kendaraan Overload Rusak

Pj Bupati Probolinggo Geram Portal Penghalang Kendaraan Overload Rusak

Surabaya
Siswi SMP di Malang Korban Penyebaran Foto Syur Masih Trauma dan Sempat Tak Mau Sekolah

Siswi SMP di Malang Korban Penyebaran Foto Syur Masih Trauma dan Sempat Tak Mau Sekolah

Surabaya
Reka Ulang Kasus Pemuda di Lamongan Tewas Usai Makan Seblak Dicampur Racun Tikus

Reka Ulang Kasus Pemuda di Lamongan Tewas Usai Makan Seblak Dicampur Racun Tikus

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com