Tak hanya di Kecamatan Glagah, komplain juga datang dari Kecamatan Muncar.
Menurut informasi, di Kecamatan ini terdapat dua desa yang mengalami hal serupa yakni Desa Sumberberas dan Desa Tambakrejo.
Baca juga: Usai Dilantik Jadi KPPS, Pemuda di Jember Lompat ke Dalam Sumur, Korban Ditemukan Tewas
Bahkan, nasi kotak yang diberikan kepada para peserta KPPS, berbelatung.
"Iya benar, kita dapat laporan konsumsi basi," kata Ketua PPK Muncar, Victor Andreyanto, kepada Kompas.com.
Menurut Victor, konsumsi nasi kotak untuk petugas KPPS, yang dikomplain jumlahnya cukup banyak.
Berbeda dengan Kecamatan Glagah, di Kecamatan Muncar, konsumsi tersebut bukan dipesan oleh PPK atau PPS, melainkan dari KPU Banyuwangi.
"Jadi ada koordinator yang menangani konsumsi itu. Kita PPK atau PPS tidak tahu soal pengadaan konsumsi itu," ujar Victor.
Termasuk soal berapa besaran nilai harga konsumsi per peserta, pihaknya mengaku tidak tahu menahu.
Baca juga: Soal Snack Pelantikan KPPS di Sleman, Harga Rp 15.000 Disunat Jadi Rp 2.500 oleh Vendor
"Tidak tahu saya berapa anggaran konsumsi per kotaknya. Karena langsung dari Banyuwangi, turun ke koordinator," terang Victor.
Keterangan sejumlah PPS menyebut, nasi kotak untuk konsumsi petugas KPPS di Kecamatan Muncar itu diangkut menggunakan mobil box.
Sebagai informasi, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Banyuwangi melantik sebanyak 35.945 anggota petugas KPPS, pada Kamis (25/1/2024).
Pelantikan itu dilakukan secara serentak pada 217 Sekretariat PPS (Panitia Pemungutan Suara) Desa/Kelurahan se-Banyuwangi.
Para petugas KPPS itu dilantik dengan mengucapkan sumpah dan janji oleh Ketua PPS atas nama Ketua KPU Kabupaten Banyuwangi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.