Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Kya-kya Kembang Jepun, Kawasan Pecinan di Kota Lama Surabaya

Kompas.com - 25/01/2024, 21:53 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

KOMPAS.com - Kya-kya Kembang Jepun adalah sebutan untuk sebuah kawasan pecinan yang berada di Jalan Kembang Jepun, Kecamatan Pabean, Kota Surabaya, Jawa Timur.

Kawasan pecinan yang berlokasi di sebelah selatan Kalimas ini memiliki suasana yang khas, dengan hiasan ornamen khas dengan nuansa Chinatown pada beberapa sudutnya.

Baca juga: Kya-kya Surabaya Disulap Jadi Kampung Pecinan, Pedagang Dilatih Masak Chinese Food

Dilansir dari Kompas.com (11/08/2022), konon nama Kya-kya berasal dari bahasa Hokkian yang artinya jalan-jalan.

Selain dikenal sebagai kawasan perdagangan, Kya-kya juga menjadi salah satu alternatif tujuan wisata di Kota Surabaya terutama bagi mereka yang gemar berburu kuliner.

Baca juga: Kya-kya Reborn, Momen Meramaikan Kembali Pecinan Kembang Jepun di Surabaya

Pada waktu-waktu tertentu, kawasan Kya-kya akan dipenuhi deretan pedagang yang menawarkan berbagai jenis makanan dan minuman.

Suasana di tempat ini akan semakin meriah apabila terdapat gelaran event, maupun jelang momen Tahun Baru Imlek dan Cap Go Meh.

Kawasan Kya-kya yang menjadi bagian dari kawasan Kota Tua Surabaya ini ternyata menyimpan cerita sejarah yang menarik untuk disimak.

Baca juga: BPOM Temukan Makanan Mengandung Boraks di Kya-kya Surabaya, Wali Kota: Ditelusuri

Sejarah Kawasan Kya-kya Surabaya

Dilansir dari laman Badan Perencanaan Pembangunan Kota Surabaya, Kawasan Kya-kya atau Kembang Jepun semula bernama Handelstraat.

Nama tersebut berasal dari bahasa Belanda, yaitu ‘handel’ yang berarti perdagangan dan ‘staat’ yang artinya jalan.

Sebagai sebuah kawasan perdagangan, Handelstraat kemudian tumbuh dengan sangat dinamis.

Begitu pula pada zaman pendudukan Jepang, di mana nama Kembang Jepun muncul dan menjadi terkenal.

Nama Kembang Jepun disematkan karena pada masa itu banyak serdadu Jepang (Jepun) memiliki teman-teman wanita (kembang) di sekitar daerah ini.

Kemudian, pada era dimana banyak pedagang Tionghoa menjadi bagian dari kehidupan Kembang Jepun, sebuah gerbang kawasan yang bernuansa arsitektur Tionghoa pernah dibangun di sini.

Tidak hanya itu, banyak fasilitas hiburan juga didirikan, termasuk restoran Kiet Wan Kie yang masih bertahan hingga kini.

Kembang Jepun dulunya juga menjadi kawasan bisnis dan pusat kota utama Surabaya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com