Salin Artikel

Sejarah Kya-kya Kembang Jepun, Kawasan Pecinan di Kota Lama Surabaya

KOMPAS.com - Kya-kya Kembang Jepun adalah sebutan untuk sebuah kawasan pecinan yang berada di Jalan Kembang Jepun, Kecamatan Pabean, Kota Surabaya, Jawa Timur.

Kawasan pecinan yang berlokasi di sebelah selatan Kalimas ini memiliki suasana yang khas, dengan hiasan ornamen khas dengan nuansa Chinatown pada beberapa sudutnya.

Dilansir dari Kompas.com (11/08/2022), konon nama Kya-kya berasal dari bahasa Hokkian yang artinya jalan-jalan.

Selain dikenal sebagai kawasan perdagangan, Kya-kya juga menjadi salah satu alternatif tujuan wisata di Kota Surabaya terutama bagi mereka yang gemar berburu kuliner.

Pada waktu-waktu tertentu, kawasan Kya-kya akan dipenuhi deretan pedagang yang menawarkan berbagai jenis makanan dan minuman.

Suasana di tempat ini akan semakin meriah apabila terdapat gelaran event, maupun jelang momen Tahun Baru Imlek dan Cap Go Meh.

Kawasan Kya-kya yang menjadi bagian dari kawasan Kota Tua Surabaya ini ternyata menyimpan cerita sejarah yang menarik untuk disimak.

Sejarah Kawasan Kya-kya Surabaya

Dilansir dari laman Badan Perencanaan Pembangunan Kota Surabaya, Kawasan Kya-kya atau Kembang Jepun semula bernama Handelstraat.

Nama tersebut berasal dari bahasa Belanda, yaitu ‘handel’ yang berarti perdagangan dan ‘staat’ yang artinya jalan.

Sebagai sebuah kawasan perdagangan, Handelstraat kemudian tumbuh dengan sangat dinamis.

Begitu pula pada zaman pendudukan Jepang, di mana nama Kembang Jepun muncul dan menjadi terkenal.

Nama Kembang Jepun disematkan karena pada masa itu banyak serdadu Jepang (Jepun) memiliki teman-teman wanita (kembang) di sekitar daerah ini.

Kemudian, pada era dimana banyak pedagang Tionghoa menjadi bagian dari kehidupan Kembang Jepun, sebuah gerbang kawasan yang bernuansa arsitektur Tionghoa pernah dibangun di sini.

Tidak hanya itu, banyak fasilitas hiburan juga didirikan, termasuk restoran Kiet Wan Kie yang masih bertahan hingga kini.

Kembang Jepun dulunya juga menjadi kawasan bisnis dan pusat kota utama Surabaya.

Walaupun kini sudah bukan menjadi yang utama, kawasan Kembang Jepun tetap menjadi salah satu sentra bisnis di Surabaya hingga saat ini.

Kawasan ini terkenal sebagai pusat perdagangan grosir, yang kemudian dikenal sebagai CBD (central business district) I Kota Surabaya.

Dilansir dari laman Antara (13/10/2023), konsep Kya-kya yang dikembangkan sebagai destinasi lokasi wisata kuliner khas Chinatown saat malam hari pertama kali diperkenalkan pada 31 Mei 2003.

Kya-kya sempat menjadi destinasi wisata di Surabaya karena selain menawarkan aneka kuliner, ada pula ajang pementasan budaya dan berbagai festival.

Namun hal itu berlangsung hanya beberapa tahun dan kemudian kawasan tersebut kembali meredup.

Untuk mengembalikan gemerlap di kawasan ini, Kya-kya Reborn kemudian diluncurkan oleh Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi pada 10 September 2022.

Nama Kya-kya Kembang Jepun juga sempat diganti menjadi Wisata Pecinan Kembang Jepun.

Hingga kini, Pemerintah Kota Surabaya masih terus berusaha mengoptimalkan daya tarik wisata dengan mempercantik kawasan tersebut.

Salah satunya dengan menyediakan spot foto sebagai daya tarik wisatawan, seperti di Mural Kya-Kya dan Mural Becak Wisata.

Papan-papan nama toko di kawasan ini juga dipercantik dan ditulis dengan menggunakan Bahasa Mandarin dan Bahasa Indonesia.

Hal ini diharapkan dapat menarik kunjungan wisatawan, terutama pada akhir pekan di mana pengunjung juga bisa menikmati wisata kuliner di Kya-kya Kembang Jepun.

Sumber:
bappedalitbang.surabaya.go.id  
antaranews.com  
dpm-ptsp.surabaya.go.  
travel.kompas.com (Ni Nyoman Wira Widyanti)
surabaya.kompas.com  (Ghinan Salman, Teuku Muhammad Valdy Arief)

https://surabaya.kompas.com/read/2024/01/25/215329478/sejarah-kya-kya-kembang-jepun-kawasan-pecinan-di-kota-lama-surabaya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke