Fajar meyakini bahwa Galang saat itu tersesat. Sebab selama melakukan kegiatan ekspedisi itu, setiap anggota tidak dibekali ponsel atau alat bantu komunikasi lain.
"Acuan kami hanya ingatan jalur yang dilewati," katanya.
Fajar Riski mengatakan bahwa kegiatan penelitian itu dilakukan oleh Himpunan Mahasiswa Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata (Himakova) bertajuk ekspedisi Studi Konservasi Lingkungan (Surili) di Cagar Alam (CA) Pulau Sempu.
"Kegiatan ini adalah ekspedisi penelitian Herpetofauna yang telah berjalan sebanyak 15 kali. Kemudian sempat berhenti akibat Pandemi Covid-19, dan sekarang dimulai lagi untuk pertama kalinya dengan Ketua Tim Galang," ungkap dia.
Fajar menyebut kegiatan itu diikuti oleh 28 orang dan 3 orang pendamping, yang secara keseluruhan adalah mahasiswa Fakultas Kehutanan dan Lingkungan (Fahutan) Institut Pertanian Bogor.
"Kami sangat berduka dan kehilangan atas meninggalnya salah satu teman kami, Galang," terang Fajar.
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Imron Hakiki, Afdhalul Ikhsan | Editor: Khairina, Maya Citra Rosita, Pythag Kurniati)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.