Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Galang yang Hilang dan Ditemukan Meninggal di Pulau Sempu Malang

Kompas.com - 30/12/2023, 08:55 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Galang Edhy Swasono (20), mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB), dilaporkan hilang kontak di Pulau Sempu, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, sejak Rabu (27/12/2023) siang

Galang adalah seorang mahasiswa dari Himpunan Mahasiswa Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata (Himakova).

Saat hilang, mahasiswa asal Banjarnegara itu mengikuti kegiatan ekspedisi Studi Konservasi Lingkungan (Surili) 2023 di Cagar Alam (CA) Pulau Sempu.

Menurut jadwal, kegiatan ekspedisi Surili tersebut telah berlangsung dari Senin (18/12/2023) hingga Selasa (2/1/2024).

Baca juga: Mahasiswa IPB Ditemukan Tewas di Pulau Sempu Diduga Tersesat, Tak Dibekali Ponsel Saat Ekspedisi

Kepala Biro Komunikasi IPB University, Yatri Indah Kusumastuti mengatakan para peserta termasuk Galang telah melakukan persiapan yang matang dan telah memperoleh pemahaman lokasi secara memadai.

Bahkan sebelum melakukan kegiatan, kata Yatri, tim ini juga didampingi oleh dua orang petugas Badan Konservasi Sumberdaya Alam (BKSDA) Jawa Timur.

"Sejak mulai berkegiatan pada Kamis itu (Kamis pekan lalu) semuanya berjalan normal dan lancar dengan aktivitas masing-masing sesuai kelompok pemerhati sampai dengan Selasa 26 Desember 2023," ujarnya.

Namun pada Rabu (27/12/2023) pukul 09.00 WIB, Galang melanjutkan pengamatan di satu titik sekitar 400 meter dari basecamp Telogo Lele dengan membawa alat kelengkapan pengamatan.

"Galang tidak membawa handphone (HP)," ucapnya.

Baca juga: Kesaksian Teman Mahasiswa IPB yang Tewas di Pulau Sempu, Sebut Galang Berangkat Sendirian tanpa Ponsel

Ketika memasuki saat jam makan siang, dia seharusnya kembali ke basecamp sesuai dengan kesepakatan bersama. Namun Galang justru tak kembali.

Pada pukul 15.00 WIB, tim internal dan mahasiswa lainnya melakukan pencarian ke titik yang ditentukan hingga pukul 23.00 WIB.

Tapi Galang tak kunjung ditemukan.

Karena tak kunjung kembali, rombongan mahasiswa melaporkannya ke warga setempat kemudian diteruskan ke Satuan Polisi Air Polres Malang.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Malang Sadono Irawan mengatakan Galang hilang di Blok Telaga Lele.

Baca juga: Kesaksian Teman Mahasiswa IPB yang Tewas di Pulau Sempu, Sebut Galang Berangkat Sendirian tanpa Ponsel

Galang ditemukan tewas mengambang

Petugas gabungan saat mengevakuasi jenazah Galang Edhi Swasono di Pulau Sempu, Jumat (29/12/2023).Dok. Humas Polres Malang Petugas gabungan saat mengevakuasi jenazah Galang Edhi Swasono di Pulau Sempu, Jumat (29/12/2023).
Setelah hilang selama tiga hari, Galang ditemukan meninggal dunia dalam kondisi mengapung di Teluk Semut Pulau Sempu oleh nelayan pada Jumat (29/12/2023).

Jenazah Galang pun dievakuasi ke RS Syaiful Anwar Kota Malang.

"Survival ditemukan di Tanjung Semut berdasarkan informasi dari nelayan dalam keadaan meninggal," kata Ketua Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata IPB University, Dr Nyoto Santoso.

Hal tersebut juga dibenarkan oleh Kasatpolairud Polres Malang, AKP Subagyo melalui sambungan telepon, Jumat (29/12/2023).

Baca juga: Galang, Mahasiswa IPB yang Ditemukan Tewas Saat Penelitian di Pulau Sempu adalah Ketua Tim

Jenazah pertama kali ditemukan nelayan setempat di Pulau Sempu, Dusun Sendangbiru, Desa Tambakrejo, Kecamatan Sumbermanjing Wetang, Kabupaten Malang, pukul 07.50 WIB.

"Kami mendapat laporan dari nelayan, kemudian kami langsung mendatangi lokasi. Dan benar di sana ditemukan jenazah dalam keadaan telungkup dan mengapung," ungkap dia.

Dari pakaian dan properti yang digunakan identik dengan milik Galang saat sebelum dilaporkan hilang.

Belum diketahui pasti apa penyebab jenazah Galang berada di perairan Teluk Semut. Sebab, dari titik awal korban hilang (Telaga Lele) ke titik korban ditemukan (Teluk Semut) jaraknya terbilang jauh.

"Apakah ia terperosok atau bagaimana, belum bisa kami identifikasi," tuturnya.

Namun, Subagyo memastikan tidak ada bekas serangan atau gigitan binatang buas pada tubuh korban.

"Tubuh korban utuh. Tidak ada bekas serangan binatang buas," pungkas dia.

Baca juga: Mahasiswa IPB Hilang di Pulau Sempu Ditemukan Tewas, Polisi Pastikan Tak Ada Serangan Binatang Buas

"Acuan kami hanya ingatan"

Segara Anakan di Kawasan Cagar Alam Pulau Sempu. Cagar Alam Pulau Sempu berada di bawah koordinasi Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Jawa Timur.KOMPAS.com/Wahyu Adityo Prodjo Segara Anakan di Kawasan Cagar Alam Pulau Sempu. Cagar Alam Pulau Sempu berada di bawah koordinasi Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Jawa Timur.
Menurut salah satu temannya, Fajar Riski, korban yang merupakan ketua tim pada ekspedisi penelitian di Pulau Sempu ini diduga tersesat.

Warga Desa Gunung langit, Kecamatan Kalibening, Kabupaten Banjarnegara itu melakukan perjalanan sendiri untuk mengambil data penelitian Herpetofauna.

"Saat itu dibagi dua tim. Galang ke salah satu jalur berangkat sendirian, sedangkan dua orang lainnya ke jalur lainnya," beber dia.

Namun hingga waktu yang ditentukan, Galang belum kembali.

"Akhirnya kami membuat tim sendiri untuk melakukan pencarian. Namun keberadaan Galang tidak juga ditemukan, hingga akhirnya kami melapor ke Basarnas," jelasnya.

Baca juga: Mahasiswa IPB yang Hilang Kontak di Pulau Sempu Malang Ditemukan Meninggal Dunia

Fajar meyakini bahwa Galang saat itu tersesat. Sebab selama melakukan kegiatan ekspedisi itu, setiap anggota tidak dibekali ponsel atau alat bantu komunikasi lain.

"Acuan kami hanya ingatan jalur yang dilewati," katanya.

Fajar Riski mengatakan bahwa kegiatan penelitian itu dilakukan oleh Himpunan Mahasiswa Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata (Himakova) bertajuk ekspedisi Studi Konservasi Lingkungan (Surili) di Cagar Alam (CA) Pulau Sempu.

"Kegiatan ini adalah ekspedisi penelitian Herpetofauna yang telah berjalan sebanyak 15 kali. Kemudian sempat berhenti akibat Pandemi Covid-19, dan sekarang dimulai lagi untuk pertama kalinya dengan Ketua Tim Galang," ungkap dia.

Fajar menyebut kegiatan itu diikuti oleh 28 orang dan 3 orang pendamping, yang secara keseluruhan adalah mahasiswa Fakultas Kehutanan dan Lingkungan (Fahutan) Institut Pertanian Bogor.

"Kami sangat berduka dan kehilangan atas meninggalnya salah satu teman kami, Galang," terang Fajar.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Imron Hakiki, Afdhalul Ikhsan | Editor: Khairina, Maya Citra Rosita, Pythag Kurniati)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polda Jatim Tangkap 3 Orang Pembuat Film Pendek 'Guru Tugas'

Polda Jatim Tangkap 3 Orang Pembuat Film Pendek "Guru Tugas"

Surabaya
Dikirimi Video Syur Istri Bersama PIL, Pria Asal Surabaya Lapor Polisi

Dikirimi Video Syur Istri Bersama PIL, Pria Asal Surabaya Lapor Polisi

Surabaya
Mendaftar Haji sejak Kelas 3 SD, Ini Cerita Calon Haji Termuda asal Ponorogo

Mendaftar Haji sejak Kelas 3 SD, Ini Cerita Calon Haji Termuda asal Ponorogo

Surabaya
Subandi Gantikan Gus Muhdlor hingga Pelantikan Bupati Sidoarjo Hasil Pilkada 2024

Subandi Gantikan Gus Muhdlor hingga Pelantikan Bupati Sidoarjo Hasil Pilkada 2024

Surabaya
Gantikan Gus Muhdlor, Plt Bupati Sidoarjo Akan Evaluasi Kebijakan

Gantikan Gus Muhdlor, Plt Bupati Sidoarjo Akan Evaluasi Kebijakan

Surabaya
Pria di Bojonegoro Dibacok Teman Wanitanya di Penginapan

Pria di Bojonegoro Dibacok Teman Wanitanya di Penginapan

Surabaya
Ada 8 Kecelakaan KA dan Kendaraan di Daop 9 Jember Selama Januari-Mei 2024

Ada 8 Kecelakaan KA dan Kendaraan di Daop 9 Jember Selama Januari-Mei 2024

Surabaya
Ditunjuk sebagai Plt Bupati Sidoarjo, Subandi Mengaku Prihatin dengan Kasus Korupsi di Lingkungan Pemkab

Ditunjuk sebagai Plt Bupati Sidoarjo, Subandi Mengaku Prihatin dengan Kasus Korupsi di Lingkungan Pemkab

Surabaya
Kasus Korupsi Dana Aspirasi DPRD Madiun, Jaksa Periksa Sekretaris Dewan

Kasus Korupsi Dana Aspirasi DPRD Madiun, Jaksa Periksa Sekretaris Dewan

Surabaya
Cerita Davin, Istrinya Meninggal Dunia Usai Cabut Gigi di Klinik Ngawi

Cerita Davin, Istrinya Meninggal Dunia Usai Cabut Gigi di Klinik Ngawi

Surabaya
Sumenep Darurat DBD, RSUD Sudah Rawat 224 Pasien yang Mayoritas Anak-anak

Sumenep Darurat DBD, RSUD Sudah Rawat 224 Pasien yang Mayoritas Anak-anak

Surabaya
Anggota Satpol PP Surabaya Dipecat karena Penipuan Investasi

Anggota Satpol PP Surabaya Dipecat karena Penipuan Investasi

Surabaya
Gunung Semeru Luncurkan Guguran Material Vulkanik Sejauh 1.000 Meter

Gunung Semeru Luncurkan Guguran Material Vulkanik Sejauh 1.000 Meter

Surabaya
Aturan Baru soal Zonasi PPDB 2024 di Sumenep, Tak Bisa Asal Pindah KK

Aturan Baru soal Zonasi PPDB 2024 di Sumenep, Tak Bisa Asal Pindah KK

Surabaya
Umi Kalsum Rawat Anaknya yang Lumpuh di Rumah yang Nyaris Ambruk

Umi Kalsum Rawat Anaknya yang Lumpuh di Rumah yang Nyaris Ambruk

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com